Sukses

JK: Kalau Tidak Dipakai, Reklamasi Malah Lebih Merusak

JK menuturkan, wilayah reklamasi yang sudah memperoleh izin akan diteruskan pembangunannya.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK memberi sinyal pemerintah DKI akan memuluskan reklamasi teluk Jakarta. Sebab jika pembangunan yang sudah berlangsung di sana tidak diteruskan, dikhawatirkan akan bisa rusak.

Orang nomor dua di Indonesia itu mengaku hal tersebut sudah dibicarakan dengan Gubernur DKI Anies Baswedan.

"Ya tidak ada cara lain, mau diapain? Caranya hanya bongkar ulang, bagaimana bongkar ulangnya? Tidak dipakai malah lebih merusak. Kalau dipakai kan ada yang memelihara," kata JK di kantornya, Jakarta, Selasa (31/10/2017).

Karena itu, dia menuturkan, wilayah reklamasi yang sudah memperoleh izin akan diteruskan pembangunannya.

"Otomatis, karena mau diapain. Lebih rusak lagi kalau tidak dipelihara. Tapi itu harus melalui pengaturan yang menguntungkan masyarakat banyak dan pemerintah daerah," jelas JK.

Sebelumnya, Anies Baswedan mengatakan dalam pertemuan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK tidak membahas soal reklamasi teluk Jakarta. Hal ini pula disampaikannya saat bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bukan Hal Penting

"Enggak. Malah kita banyak laporan apa yang kita kerjakan selama 10 hari terakhir. Proyeknya yang teridentifikasi terlambat, kita diskusikan. Beliau cerita pengalaman, mempercepat proyek yang lambat. Jadi kita sama sekali tak diskusikan reklamasi," kata Anies.

Karena itu, dengan tidak adanya pembicaraan tersebut. Maka, disebutnya bukan sesuatu yang luar biasa.

"Dari dua pertemuan ini kemarin kita bertemu Presiden bicara soal Jakarta, hari ini dengan Wapres bicara soal Jakarta, tak satu pun bicarakan reklamasi. Tak satu pun, artinya ini bukan sesuatu yang luar biasa penting di mata pemerintah pusat," jelas Anies.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.