Sukses

Belum Terima Gaji, Nestapa Korban Pabrik Mercon Asal Pekalongan

Aten Puspita meninggalkan anak semata wayang, yakni Ria Ardiansyah (13), yang saat ini duduk di bangku kelas 1 SMP Kandangserang.

Liputan6.com, Pekalongan - Niatnya membantu perekonomian keluarga dengan merantau ke Jakarta berakhir nestapa. Aten Puspita (32) warga RT 07 RW 03 Desa Lembur Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan, menjadi korban meninggal dunia akibat kebakaran pabrik kembang api di Tangerang pada Kamis 26 Oktober 2017 lalu.

"Memang korban ini baru kerja di pabrik belum ada dua minggu. kalau merantaunya sudah setahun ini, ikut suami di Tangerang di sana," ucap kakak kandung Aten Puspita, M Yusron (35) di Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (30/10/2017).

Selama hidup di Tangerang, korban membantu suaminya yakni Supriyo (33) yang jualan es cendol keliling. Aten menyusul suaminya ke Tangerang belum ada setahun belakangan.

"Maksud hati membantu perekonomian keluarga makanya korban bersedia bekerja di pabrik mercon itu. Tapi nasib berkata lain dengan musibah yang terjadi," kata Yusron.

Menurut keluarga, korban dikenal sebagai kepribadian yang rajin dan pantang meminta bantuan meskipun mengalami keterbatasan secara ekonomi.

"Jadi memang korban pernah cerita kalau bekerja keras untuk anak semata wayangnya agar melanjutkan sekolah yang tinggi," ia menambahkan.

Takdir sang ilahi berkata lain, Aten belum sempat menerima upah atau gaji pertamanya di pabrik kembang api itu. Korban sudah meninggalkan keluarganya.

Aten Puspita meninggalkan anak semata wayang, yakni Ria Ardiansyah (13), yang saat ini duduk di bangku kelas 1 SMP Kandangserang.

"Harapan kami pihak pabrik mau bertanggungawab atas musibah ini. Paling tidak ada santunan kepada keluarga korban yang ditinggalkan," ucap Yusron.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Luka Bakar

Aten Puspita (32) yang sebelumnya kritis di ruang ICU RSUD Tangerang meninggal dunia pada Minggu malam 29 Oktober 2017 sekitar pukul 22.00 WIB.

"Iya, meninggal dunia tadi malam sekitar pukul 10.00 malam di ICU," ujar Humas RSUD Tangerang Yudi, Senin (30/10/2017).

Yudi mengatakan, Atin mengalami luka bakar 75 persen di tubuhnya. Atin juga sudah mendapat penanganan operasi beberapa hari lalu dan kemudian mendapat perawatan kembali ke ruang ICU.

Dia menjelaskan, luka bakar yang dialami Atin mengenai berbagai organ vital, seperti area pernapasan dan bagian dada.

"Korban Ibu Atin ini datang pertama kali dari RS BUN bersama dengan korban lain Bu Nurhayati yang sudah lebih dulu meninggal dunia," tutur Yudi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.