Sukses

Rutin Berlari Bisa Tingkatkan Kinerja Otak Hingga Awet Muda

Selain baik untuk tubuh dan pikiran, rutin berlari juga baik meningkatkan kinerja otak dan membuat awet muda.

Liputan6.com, Jakarta Lari atau jogging secara rutin bisa memberikan manfaat yang baik bagi tubuh Anda. Mulai dari kesehatan jantung, menurunkan kolesterol darah, memperbaiki metabolisme tubuh hingga membuat suasana jadi lebih bahagia karena saat berolahraga tubuh melepaskan hormon khusus yang disebut endorphin atau 'hormon kebahagiaan'. 

Pepatah Yunani kuno mengatakan "Jika ingin kuat, berlarilah. Jika ingin cantik, berlarilah. Jika ingin pintar, berlarilah". Pintar? Ya,  ternyata rutin berlari bisa meningkatkan kinerja otak bahkan tanpa disadari bisa membuat Anda lebih awet muda.

Para peneliti dari Universitas Cambridge, Inggris juga mengungkapkan cukup dengan jogging atau lari santai secara rutin untuk menjaga keremajaan sel-sel otak. Para peneliti beranggapan, setiap langkah yang diambil dalam berlari bisa memicu pertumbuhan ratusan hingga ribuan sel-sel otak di bagian memori.

"Kami tahu olahraga memiliki efek baik bagi fungsi otak. Tapi, jogging telah memberikan penjelasan rinci kepada kami mengenai mekanismenya," kata pimpinan penelitian, Timothy Bussey.

Untuk khasiat rutin berlari membuat awet muda, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Progress in Cardiovascular Disease mengungkapkan bahwa orang-orang yang rajin berlari cenderung hidup 3 tahun lebih lama dari orang yang tidak olahraga lari.

Peneliti menghitung bahwa satu jam berlari ternyata mampu menambah masa hidup seseorang hingga tujuh jam lebih lama. Manfaatnya akan bertambah ketika kamu menerapkannya secara rutin. Setidaknya rajin olahraga lari bisa membuatmu 3 tahun lebih panjang umur dari orang yang tidak olahraga.

Dengan rutin olahraga lari, Anda pun akan cenderung memiliki gaya hidup sehat. Berpikir untuk menjaga berat badan ideal, tidak merokok dan bahkan minum lebih sedikit alkohol dibanding orang lain yang tidak berlari. Jadi, bukan hanya sehat secara fisik, berlari juga mampu membentuk pemikiran yang sehat bagi yang melakukannya.

Hindari Kesalahan

Untuk rutin lari, setidaknya kita butuh sepadang sepatu olahraga. Memilih sepatu olahraga tidak boleh sembarangan karena bisa beresiko cidera. Ahli penyakit kaki dari Atlanta, Perry Julien, memperkirakan bahwa 20 persen orang datang ke kantornya karena cedera yang disebabkan sepatu mereka.

"Entah karena usang atau (sepatu) mereka tidak sesuai dengan bentuk kaki. Sepatu lari tidak bertahan selamanya," kata Julien.

Dokter tersebut merekomendasikan kepada pelari agar tetap memperhatikan jarak tempuh dan mengganti sepatu latihan mereka ketika sudah menempuh 800 km. Hal ini berarti seorang pelari aktif harus mengganti sepatunya dalam jangka waktu minimum enam bulan setelah pembelian.

Under Armour Bandit 3.

Bagi Anda yang sudah waktunya untuk mengganti sepatu lari, ada baiknya memilih sepatu lari yang ringan dan nyaman digunakan, seperti Under Armour. Merk sepatu lari ini baru saja mengeluarkan produk terbaru mereka, Bandit 3.

Produk ketiga dari rangkaian seri Bandit tersebut, memiliki desain fleksibel dan ringan serta dilengkapi teknologi Charged CushioningTM yang mampu menyerap tekanan beban tubuh saat berlari dari permukaan jalan.

Teknologi itu membuat energi untuk menahan getaran pun bisa dihemat dan dialihkan untuk menambah kekuatan langkah saat berlari. Jadi, pelari tetap merasa nyaman saat berlari di atas permukaan jalan apapun, bahkan yang bebatuan sekalipun.

Under Armour Bandit 3 sendiri mengikuti bentuk kaki secara sempurna, sehingga langsung terasa nyaman dan sesuai begitu Anda mengenakannya. Desain dan fleksibilitasnya menjadikan sepatu ini cocok untuk digunakan lari dalam jarak menengah dan jauh.

 

(Adv)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini