Sukses

Hari Santri di Boyolali Diperingati dengan Pawai Taaruf

Pawai taaruf dilakukan menyusuri Jalan Pandanarang yang membelah Kota Boyolali, dengan jarak sekitar 3 kilometer.

Liputan6.com, Pemalang - Peringatan Hari Santri Nasional ke-3 di berbagai daerah di Jawa Tengah, diperingati dengan berbagai macam. Di antaranya ribuan santri dari tingkat dasar hingga lanjutan dan ormas se-Kabupaten Pemalang, memenuhi lapangan gedung serba guna Kabupaten Pemalang.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Senin (23/10/2017), para santri ini mengikuti apel akbar peringatan Hari Santri Nasional dan menggelar pawai keliling Kota Pemalang.

Bupati Pemalang Junaedi menyatakan, Hari Santri Nasional harus digunakan untuk menjadi pengingat bagi para santri untuk lebih berperan dalam masyarakat di berbagai bidang, sekaligus menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Di Kabupaten Boyolali, lebih dari 12 ribu peserta ikut berpartispasi dalam peringatan Hari Santri Nasional. Usai melakukan apel, ribuan santri dan umat Islam melakukan pawai taaruf dengan diawali di Lapangan Sunggingan, Boyolali.

Pawai taaruf dilakukan menyusuri Jalan Pandanarang, yang membelah Kota Boyolali, dengan jarak sekitar 3 kilometer.

Peringatan Hari Santri Nasional ini merupakan bukti pengakuan negara atas jasa para ulama dan santri merebut, mengawal, mempertahankan, serta mengisi kemerdekaan.

Sementara itu, para santri di Kota Salatiga, menunjukkan kebolehan mereka di alun-alun Lapangan Pancasila, Kota Salatiga. Atraksi pencak silat, tarian massal, dan pertunjukan drum blek kesenian asli Salatiga, mewarnai peringatan Hari Santri Nasional.

Para santri diingatkan peran para kiai pimpinan pondok pesantren, Kiai Hasyim Asyari, yang mengumandangkan resolusi jihad 22 Oktober 1945, yang menggerakkan seluruh rakyat untuk bertempur melawan penjajah demi mempertahankan kemerdekaan yang telah diproklamirkan 17 Agustus 1945.