Sukses

Hari Santri, PKS Apresiasi Generasi Muda Menekuni Kitab Kuning

Jazuli pun mengajak dan berharap kepada generasi muda, termasuk kader dan simpatisan PKS, untuk mencintai ulama.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional, Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mengapresiasi kalangan generasi muda yang masih bersemangat mempelajari kitab kuning pada era modern sekarang ini.

"Tentu kami mengapresiasi partisipasi ini dan hal ini menunjukkan ghirah (semangat) pembelajaran kitab kuning yang luar biasa di kalangan generasi muda," ucap Jazuli dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10/2017).

Jazuli menuturkan, penyelenggaraan Lomba Baca Kitab Kuning Tingkat Nasional ke-2 yang digelar di Gedung Markaz Dakwah DPP PKS, Jalan Simatupang, Jakarta Selatan, menunjukkan partai pimpinan Sohibul Iman itu peduli dengan ajaran di pesantren.

"Ini menunjukkan kesungguhan dan kecintaan PKS terhadap ulama dan tradisi intelektual Islam yang diajarkan di pesantren-pesantren. Lebih dari itu, lomba ini adalah sarana mengokohkan aqidah ahlus sunnah wal jamaah," kata dia.

Jazuli pun mengajak dan berharap kepada generasi muda, termasuk kader dan simpatisan PKS, untuk mencintai ulama. Salah satunya dengan menghidupkan karya-karya klasik mereka.

"Hari Santri yang sudah ditetapkan sebagai Hari Nasional, hendaknya dijadikan momentum untuk kebangkitan umat di Indonesia," pungkas Jazuli.

Saksikan video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hari Santri Nasional

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar apel untuk memperingati Hari Santri Nasional yang jatuh setiap 22 Oktober. Acara tersebut digelar di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, kemarin.

Dalam sambutannya, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj mengingatkan kepada para santri tentang pentingnya mencintai sesama anak bangsa, apa pun latar belakangnya.

“Tidak boleh ada permusuhan kecuali kepada pelanggar hukum, teroris, bandar pijat, bandar narkoba,” kata Said Aqil, Minggu, 22 Oktober 2017.

Said menuturkan, salah satu peran besar santri dalam perjuangan kemerdekaan adalah resolusi jihad yang dikeluarkan pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari, di Jawa Timur. Tanpa itu, tak ada perlawanan terhadap penjajah Belanda di Surabaya.

Selain dihadiri oleh jajaran petinggi PBNU, acara apel Hari Santri Nasional ini juga dihadiri Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Dalam Negeri Tjaho Kumolo, perwakilan pejabat TNI-Polri, dan ribuan santri dari beberapa daerah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.