Sukses

Dirjen Dukcapil: Animo Masyarakat Buat e-KTP Luar Biasa

Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh terus berupaya memenuhi kebutuhan blangko e-KTP

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) terus berupaya memenuhi kebutuhan blangko e-KTP. Dirjen Dukcapil, ‎Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, hari ini pihaknya terkejut karena antusiasme warga yang ingin membuat e-KTP.

“Ada kejutan luar biasa. Kami sudah menyelenggarakan pelayanan seperti ini ratusan kali ke seluruh Indonesia. Rata-rta tiap hari yang merekam 200-300. Empat dan lima hari ini terjadi lonjakan luar biasa. Data sampai sore ini yang masuk 18.994 permohonan. Sekarang masih masuk dan kami perkiraan ada 3 ribu lagi,” kata Zudan di TMII, Jakarta Timur, Minggu (22/10/2017).

Sehingga, imbuh dia, data yang masuk dari hari Rabu sampai hari ini diperkirakan 22 ribu permohonan. Bagi pihaknya, Zudan mengatakan, ini menunjukkan animo masyarakat yang tinggi ingin punya e-KTP.

“Kalau saya rinci, dari yang sudah masuk, 13.006 dari DKI, dan 5.988 dari luar DKI. Yang dari luar DKi berasal dari 14 daerah, paling banyak dari luar itu Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Tangerang, Kab Tangerang, Kota Depok,” beber dia.

“Kemudian provinsi Banten ada, Jateng ada dua bis dari Cilacap. Dari luar Jawa ada 90 permohonan, kemudian provinsi Jatim ada 32,” sambung Zudan.

Zudan menyampaikan, bangak pertanyaan dari masyarakat yang perlu dijelaskan oleh pihaknya seperti sudah mengurus e-KTP hinga setahun namun belum jadi, namun urus di TMII langsung jadi.

“Pada prinsipnya, apa yang dilakukan di pusat, bisa dilakukan di daerah, apa yang bisa dicetak oleh pusat, saya pastikan bisa dicetak oleh daerah, karena standar, alat, dan bahannya sama,” ujar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Ada Blanko

Zudan menerangkan, sempat ada permasalahan baik di pusat maupun di daerah e-KTP tidak bisa dicetak. Hal tersebut menurutnya, disebabkan karena tengah adanya verifikasi data.

“Ada hasil permohonan kemarin, 74 tak bisa dicetak. Yang masuk hari Sabtu itu ada 1.868, yang enggak bisa dicetak 74. Artinya ini enggak bisa dicetak di pusat dan daerah karena sedang diverifikasi, validasi penunggalan data, apakah berdata ganda atau tidak,” jelas dia.

Kedua, lanjut dia, soal pertanyaan tidak ada blanko‎ di kelurahan dan kecamatan. Zudan menjelaskan, blanko di DKI Jakarta itu distribusinya di provinsi. Untuk selain DKI pendistribusiannya di kabupten/kota.

“Maka ini yang menyebabkan ada bias komunikasi, sehingga masyarakat datang ke kecamatan dijawab enggak ada blanko, karena di kecamatan Indonesia sebagian besar tidak melakukan pencetakan. Masyarakat yang mau cetak, datang ke Disdukcapil daerahnya masing-masing, kecuali kecamatan atau kelurahan yang ada pencetakan,” jelas dia.

Zudan memastikan, persediaan blanko cukup dan yang sudah dilelang mencapai 14,5 juta dan saat ini masih ada stok 4 juta. “Kemudian, November kami akan lelang e-katalog sebanyak 11 juta. Jadi akan tersedia 15 juta keping blanko. Sampai 2018 Insya Allah aman,” ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP) adalah kartu pengenal yang dikomputerisasi secara fisik dan penggunaannya.
    Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP) adalah kartu pengenal yang dikomputerisasi secara fisik dan penggunaannya.

    E-KTP

  • Dukcapil