Sukses

Akbar Tandjung: Daripada Densus Antikorupsi, Optimalkan Saja KPK

Akbar Tandjung mengomentari wacana pembentukan Densus Antikorupsi. Ia kurang sependapat lembaga baru perlu dibentuk.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua DPR Akbar Tandjung berpendapat pemerintah harus memperbaiki lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal itu ia sampaikan menyusul wacana membentuk Densus Antikorupsi.

"Kalau saya sih berpendapat, lembaga yang sudah kita miliki, KPK ini terlebih dahulu dioptimalkan," ujar Akbar Tandjung di Gedung Djoeang, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (21/10/2017).

Politikus Partai Golkar tersebut mengatakan, negara-negara besar di dunia memiliki lembaga antikorupsi sendiri, seperti halnya KPK. Bahkan, sebelum KPK hadir di Tanah Air, negara-negara di dunia sudah lebih dulu memiliki lembaga serupa dengan KPK.

"Karena itu, menurut saya, kita optimalkan dulu peranan dari KPK ini," terang dia.

Akbar Tanjung mengatakan, jika di dalam tubuh KPK masih terdapat kekurangan, pemerintah harus turun dan terlibat untuk memperbaiki.

"Aturan-aturannya kita perbaiki. Katakanlah terkait dengan undang-undang yang berkaitan dengan masalah itu," kata mantan Mensesneg di era Presiden Habibie tersebut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Setya Novanto Malah Setuju

Lain halnya dengan penerus Akbar di Golkar. Ketua Umum Golkar saat ini, Setya Novanto, menilai keberadaan Detasemen Khusus (Densus) Tipikor sebenarnya sama dengan densus lainnya. Rencana tersebut sudah lama dibahas dalam sejumlah pertemuan.

"Tentu kita harapkan densus ini melakukan arti yang sangat positif," kata pria yang akrab disapa Setnov di Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2017.

Langkah Polri membentuk Densus Tipikor dinilai tepat lantaran telah didukung oleh banyak infrastruktur. Mulai dari sumber daya hingga kantor perwakilan daerah di seluruh Indonesia.

"Kepolisian sudah berada di seluruh Indonesia, berarti ini sama juga untuk bisa memberantas korupsi. Di mana hal-hal untuk di daerah, ada di jaringannya. Ini akan memberikan suatu arti yang sangat besar," jelas Setnov.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.