Sukses

3 Tahun Jokowi-JK, Wiranto Klaim Suhu Politik Lebih Stabil

Pemerintahan, kata wiranto ingin menata demokrasi sebaik-baiknya sesuai kaidah yang ada.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto memaparkan capaian 3 tahun pemerintahan Jokowi dalam Bidang politik dan keamanan.

Dalam laporannya, Wiranto mengklaim, selama 3 tahun pemerintahan Jokowi, stabilitas politik, hukum dan keamanan di Indonesia dalam kondisi baik. Menurut dia, stabilitas merupakan dasar bagi pemerintah untuk melakukan pembangunan dan pada ujungnya untuk mensejahterakan dan memberi keadilan bagi masyarakat.

"Untuk bisa membangun perlu ada stabilitas politik, keamanan dan hukum. Secara umum, tiga tahun ini stabilitas cukup bagi," kata Wiranto di Kantor Staf Presiden (KSP), Kamis (19/10/2017). 

Dalam pelaksanaan demokrasi, Wiranto menilai, sejak era reformasi, demokrasi di Indonesia tengah bergerak ke arah lebih baik. Pemerintahan, kata wiranto ingin menata demokrasi sebaik-baiknya sesuai kaidah yang ada.

"Memang indeks demokrasi kita menurun sedikit dari tahun 2016 ke tahun 2017. Ini mempengaruhi indeks demokrasi kita," ucap mantan Ketua Umum Partai Hanura itu.

Diakui bahwa adanya penurunan indeks demokrasi di tahun 2017 tidak lepas dari adanya konflik di beberapa daerah yang menggelar Pilkada.  "Tapi dari sisi partisipasi pemilih meningkat, dari 69,2 persen di tahun 2016 menjadi 74,5 persen di tahun 2017," kata Menko Polhukam.

Di bidang koordinasi politik luar negeri, Wiranto mengklaim Indonesia telah menjadi motor penggerak terbentuknya Forum Kerjasama Bilateral dan Regional Bidang Polhukam.

Pemerintah juga telah mengerahkan segenap kemampuan deplomatiknya untuk memberikan satu bantuan dan perlindungan yang cukup besar bagi WNI yang menghadapi satu ancaman di luar negeri, termasuk meloloskan WNI dari aksi penyepakan yang dilakukan oleh para perompak di perbatasan.

"Paling tidak selama ini kita sudah membebaskan 4 ABK (anak buah kapal), 29 WNI yang disandera dan telah dibebaskan, 25.620 kasus yang telah diselesaikan, 204 WNI yang terancam hukuman mati telah diselamatkan, 1.035 kasus tindak pidana perdagangan orang diselesaikan, dan 142.733 TKI telah direpatriasi ke Tanah Air," kata Wiranto.

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tangkal Radikalisme

 Mengenai penanggulangan radikalisme dan terorisme, Wiranto mengklaim saat ini Indonesia mendapatkan banyak apresiasi dari dunia. Meskipun mayoritas masyarakatnya beragama Islam, namun potensi terjadinya aksi teror di Indonesia dapat diminimalisir.

"Ini menjadi bahan pembicaraan teman-teman di luar negeri, resepnya selain menggunakan hard approach tapi juga dengan soft approach. Ilmu ini sedang digali oleh negara lain untuk ditiru," kata Menko Polhukam Wiranto.

Di bidang reformasi hukum, Wiranto mengatakan, dari 2015 ke 2017 ada peningkatan, baik dari target maupun capaiannya. Khusus untuk regulasi maupun instrumen hukum, dikatakan, akan ada penyederhanaan regulasi yang tumpang tindih.

"Misalnya regulasi mengenai penggunaan senjata api yang sejak tahun 1948 hingga kini terlalu banyak regulasinya, sehingga akan dijadikan satu instrumen hukum yang dapat dianut bersama sesuai aturan perundang-undangan yang ada," kata dia.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Wiranto adalah Ketua Umum Partai Hanura dan kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan
    Wiranto adalah Ketua Umum Partai Hanura dan kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan

    Wiranto

  • Presiden Jokowi hibur anak-anak dengan atraksi sulap di peringatan Hari Anak Nasional, di Pekanbaru, Riau.
    Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

    Jokowi