Sukses

Joana Da Costa Baru Juara III di Brawijaya MUN 2017

Joana Da Costa mahasiswi Jurusan Hubungan Internasional angkatan 2016 ini berhasil mendapatkan Honorable Mention

Liputan6.com, Jakarta Satu lagi mahasiswa President University mendulang prestasi di ajang Simulasi Sidang PBB yang lebih dikenal dengan nama Model United Nations (MUN). Joana Da Costa mahasiswi Jurusan Hubungan Internasional angkatan 2016 ini berhasil mendapatkan Honorable Mention atau setara dengan juara 3 di Brawijaya MUN 2017.

Padahal event ini adalah keikutsertaannya untuk pertama kalinya di tingkat nasional. Gadis kelahiran Blitar, Jawa timur 20 tahun yang lalu ini sebelumnya hanya ikut MUN di lingkup President University.Event yang berlangsung pada tanggal 28 September – 1 Oktober 2017 bertempat di kampus Universitas Brawijaya Malang ini, mengambil tema “The Enhancement of Integration to Strengthen Global Stability”.

Ada 100 peserta dari berbagai universitas di Indonesia, seperti Universitas Indonesia, Universitas Brawijaya, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Padjadjaran mengikuti sidang yang terbagi ke dalam beberapa dewan. Joana sendiri ikut UNHCR (United Nations Human Rights Council) dengan tema “Eliminating Xenophobia and Violent Extremism”.

“Perasaan saya senang sekali karena usaha tidak sia-sia belajar sampai larut malam. Pada dasarnya para delegasi merupakan orang hebat dan pintar, jadi suatu kebanggaan buat saya. Persiapan sangat singkat kurang lebih 1 Minggu, karena terlambat mendapatkan study guide dari Universitas Brawijaya. Di sini saya sebagai delegasi Venezuela sehingga saya harus membuat ringkasan tentang keterkaitan Venezuela dengan masalah Xenophobia. Saya juga meminta beberapa bantuan senior dari President University MUN Club untuk membimbing saya,” ungkap Joana yang datang bersama Muhammad Rendy Utomo Rachim, mahasiswa President University Jurusan Hubungan Internasional angkatan 2015 yang dipercaya sebagai juri.

Di Brawijaya MUN banyak pengalaman yang didapat Joana, seperti mengetahui bagaimana keadaan ketika PBB membahas suatu masalah dan menemukan solusi untuk memecahkan masalah. “Di sini saya harus belajar menghargai pendapat negara lain dan menahan emosi karena perdebatan di sana cukup panas. Dan saya belajar bagaimana bernegosiasi dengan negara lain agar negara tersebut bergabung dengan negara saya untuk mengimplementasi resolutions yang negara saya kemukakan. Selain itu, saya juga mendapat teman dari berbagai universitas yang merupakan hal yang sangat menyenangkan, karena koneksi pertemanan makin meluas dan saya bisa tahu jika ada lomba MUN di universitas mereka,” ujar Joana.Anak pertama dari tiga bersaudara ini adalah lulusan SMA Negeri 35 Jakarta Pusat tahun 2016. Selepas lulus, gadis yang sejak SMA ikut banyak kompetisi debat, olahraga dan menari ini memutuskan kuliah di President University.

“Saya tertarik kampus ini karena proses belajar mengajarnya menggunakan Bahasa Inggris. Zaman sekarang penguasaan Bahasa Inggris merupakan salah satu syarat untuk bekerja. Jadi berpikir kedepannya kalau skill Bahasa Inggris selalu dikembangkan maka nanti setelah lulus kita punya bekal. Dan Jurusan Hubungan Internasional di President University merupakan salah satu jurusan terbaik,” ungkap Joana yang aktif di organisasi PUMUN, cheerleader, ballroom dance, dan volunteer international office.

Cita-cita Joana ternyata ingin menjadi duta besar, karena Ia sangat suka membicarakan hal politik khususnya tentang Human Rights. Sejak SMA Joana sudah menjadi duta HAM sehingga Ia sangat suka membahas masalah HAM, serta suka berkomunikasi dan bernegosiasi dengan negara lain. Motto hidupnya adalah "usaha tidak akan mengkhianati hasil".

“Apapun yang saya inginkan jika berusaha dengan maksimal dan diiringi doa serta dukungan besar dari orang tua maupun orang terdekat, pasti hasil yang didapat akan memuaskan. Seperti apa yang saya alami setelah berusaha keras akhirnya saya mendapat awards tersebut. Ini juga yang membuat saya selalu berusaha dan tidak ingin menyerah dengan apapun yang menjadi tantangan untuk meraih cita cita saya,” tegas Joana yang sedang persiapan menghadapi kompetisi MUN dan PNMHII (Pertemuan Nasional Mahasiswa Hubungan Internasional se-Indonesia).

 

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.