Sukses

Jokowi: Indonesia Siap Suplai Pesawat dan Alutsista ke Laos

Pertemuan Presiden Jokowi dengan PM Laos Thongloun Sisoulith di Istana Bogor hari ini, membuahkan beberapa kerja sama.

Liputan6.com, Bogor - Pertemuan antara Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Perdana Menteri Laos Thongloun Sisoulith di Istana Bogor hari ini, membuahkan beberapa kesepakatan kerja sama. Pemerintah RI juga menyanggupi penyediaan pesawat dan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) untuk Laos.

Jokowi menuturkan, industri strategis Indonesia siap menyiapkan pesawat dan alutsista yang berkualitas untuk Laos.

"Industri strategis Indonesia juga siap menyediakan produk-produk yang berkualitas, seperti pesawat dan alat utama sistem pertahanan sesuai dengan yang diperlukan Laos," ujar Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/10/2017).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan, kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan, merupakan kerja sama yang diprioritaskan dalam pertemuan pemerintah RI-Laos.

"PM Thonglun dan saya telah memfokuskan diskusi, untuk memperkuat kerja sama beberapa bidang prioritas, yaitu perdagangan investasi, pertahanan keamanan serta sosbud," kata Jokowi.

Indonesia mempunyai beberapa perusahaan BUMN yang siap menyediakan berbagai kebutuhan alutisista. Di antaranya PT Pindad yang memproduksi persenjataan, PT Dirgantara Indonesia yang begerak di bidang pesawat terbang, dan PT PAL yang menyiapkan perkapalan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kerja Sama Pemberantasan Narkoba dan Sosial Budaya

Selain itu, ada tiga Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani menteri terkait dua negara ini. Di antaranya, kerja sama dalam masalah penanganan penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan ilegal.

Penandatanganan nota kesepahaman tersebut dilakukan antara Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso dengan pejabat terkait Laos.

"Sangat penting pula untuk digarisbawahi keinginan kita untuk bekerja sama, dalam memerangi penyalahgunaan obat-obatan dan perdagangan narkotik secara ilegal. Saya berharap MoU kerja sama pengawasan dan obat dapat segera ditindaklanjuti," Jokowi menandaskan.

Selain kerja sama narkoba dan obat-obatan ilegal, Indonesia dan Laos juga akan bekerja sama di sektor sosial dan budaya, serta terkait pengembangan teknologi dan perguruan tinggi.

Presiden Jokowi dan PM Laos sebelumnya juga menyepakati penuntasan krisis kemanusiaan yang terjadi pada etnis muslim Rohingya di Myanmar.

"Yang mulia, dalam pertemuan tadi kita telah membahas isu ASEAN dan kawasan. Dan kita telah sepakat membantu penyelesaian permasalahan di Rakhine State Myanmar," ujar Jokowi.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.