Sukses

Korban Penyerangan di Kantor Kemendagri: Saya Dipukul Pakai Besi

Dalam penyerangan itu, 10 orang dari pihak Kemendagri menjadi korban dan langsung dilarikan ke RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Sekelompok orang menyerang Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta Pusat, pada Rabu, sekitar pukul 15.00 WIB. Mereka merusak sejumlah fasilitas dan juga mobil yang berada di halaman kantor.

Tak hanya itu, 10 orang dari pihak Kemendagri juga menjadi korban kekerasan. Mereka langsung dilarikan ke RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Para korban tersebut, 3 di antaranya mengalami luka berat. Sedangkan lainnya mengalami luka ringan.

Istri Menteri Tjahjo Kumolo, Erni Gunatri menjenguk para korban tersebut. Ia hadir mewakili sang suami yang saat ini tengah bertugas ke Surabaya, Jawa Timur.

"Beruntung tidak ada korban jiwa," ucap Erni di RSPAD, Jakarta, Rabu (11/10/2017).

Salah satu korban bernama Andiono menuturkan, tak menduga dirinya mendapat serangan dari mereka yang berjumlah sekitar 15 orang tersebut. Kala itu, ia baru saja menunaikan salat Ashar di Masjid Kemendagri dan kemudian melihat keramaian.

"Saya habis salat, dilempar batu. Lalu saya dipukul pakai plang besi," ungkap Andiono.

Akibatnya, dia terluka di bagian kepala dan mendapatkan 15 jahitan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Orang Suruhan

Menteri Tjahjo Kumolo menyatakan serangan massa, yang diduga mengatasnamakan pendukung calon Bupati Tolikara John Tabo dan Barnabas Weya, orang suruhan.

"Saya minta jajaran Kemendagri jangan terpancing kekerasan. Mereka massa yang diperintah," ucap Tjahjo saat dikonfirmasi, Rabu (11/10/2017).

Ia meminta bantuan pengamanan dari kepolisian. Tujuannya, kata dia, untuk menghindari kejadian serupa terulang.

Posisi Kemendagri sendiri sangat strategis. Pasalnya, Kantor Kemendagri dekat dengan ring satu Istana.

"Saya minta bantuan Polres Jakarta Pusat kalau masih nekat. Karena Kemendagri ring satu Istana harus diamankan. Diperkuat paspam atau satpol PP," jelas Tjahjo.

Bahkan, lanjut politisi PDIP itu, pihak keamanan diminta bertugas sampai malam. Hal ini untuk menghindari hal yang tak diinginkan.

"Malam hari jaga pagar kantor, tanpa senjata," pungkas Tjahjo.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.