Sukses

Kejar Target Imunisasi MR, Djarot Minta Dinkes Sambangi Apartemen

Djarot minta Dinkes fokus mendata dan terus menyosialisasikan imunisasi MR di dua daerah.

Liputan6.com, Jakarta - Data capaian kampanye imunisasi measless rubella (MR) DKI Jakarta menunjukkan, dari enam kabupaten dan kota, Jakarta Barat dan Jakarta Utara menjadi daerah dengan tingkat partisipasi terendah dengan anak yang telah diimunisasi MR.

Terkait hal itu, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan telah memerintahkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk fokus mendata dan terus menyosialisasikan imunisasi MR di daerah tersebut.

"Saya sudah perintahkan (Dinkes), untuk terus sosialisasi, mereka-mereka yang tinggal di apartemen, perumahan, sekolah internasional ini beda, lebih sulit. Mereka ini lebih diperhatikan," ujar Djarot di Balai Kota Jakarta, Senin (9/10/2017). 

Djarot meminta sosialisasi imunisasi lebih giat dilakukan, bila perlu didatangi per pintu untuk pendataan. 

"Terus sosialisasi datangi dan data," kata dia

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto membenarkan bahwa partisipasi warga terhadap imunisasi MR menurun dibandingkan tahun sebelumnya.

"Iya (urutan akhir), satu sebelum Banten," ujar Koesmedi di Balai Kota Jakarta.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kesulitan Dinkes DKI 

Menurut Koesmedi, faktor menurunnya partisipasi warga disebabkan oleh banyak hal. Di antaranya faktor kehalalan dan sulitnya menembus sekolah swasta internasional dan apartemen-apartemen.

"Sekolah-sekolah internasional, apartemen-apartemen, itu kan susah dimasukkin ya," ujar dia.

Terkait kehalalan, Koesmedi mengakui masih ada orangtua di Jakarta yang meragukan kehalalan imunisasi MR. Saat ini, MUI tengah memeriksa kehalalal vaksin tersebut.

"Saya sudah ketemu MUI, mereka bilang lagi dalam proses pemeriksaan," kata dia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.