Sukses

Top 3 News Hari Ini: Panglima TNI Minta Maaf ke Jokowi

Top 3 news hari Ini, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo minta maaf pada Presiden Jokowi yang harus berjalan kaki ke perayaan HUT TNI.

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 News Hari Ini, perayaan HUT ke-72 TNI di  Cilegon, Banten, Kamis pagi berlangsung meriah. Tidak hanya atraksi dari para prajurit TNI dan alutsistanya, warga pun sangat antusias untuk melihat langsung perayaan HUT TNI tahun ini.

Namun akibat membeludaknya warga yang datang, rombongan Presiden Joko Widodo sempat terjebak kemacetan. Sampai akhirnya, Jokowi memutuskan untuk melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sejauh 2 kilometer.

Atas kondisi tersebut, di depan para tamu undangan, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo meminta maaf.

Sementara itu, militer Indonesia digadang-gadang menjadi yang terkuat di kawasan Asia Tenggara dan Australia. Benarkah? Tolak ukur tersebut dinilai dari beberapa faktor. Salah satunya dilihat dari sistem pertahanan atau alutsista.

Jika memang demikian, berapakah total kekuatan militer Indonesia hingga dikatakan lebih kuat dari Australia?

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 News hari ini:

1. Di Depan Presiden, Panglima TNI Jenderal Gatot Minta Maaf

Presiden Jokowi dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo berbincang usai melepas keberangkatan pesawat Hercules yang membawa bantuan untuk pengungsi Rohingya di Bangladesh, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (13/9).  (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo meminta maaf kepada seluruh tamu undangan dan Presiden Joko Widodo. Permohonan maaf dilontarkan lantaran membeludaknya warga yang ingin menyaksikan perayaan HUT ke-72 TNI.

Permintaan maaf juga berkaitan dengan rombongan Presiden Jokowi yang harus berjalan kaki kurang lebih 2 km menuju ke tempat perayaan akibat terjebak macet oleh antusiasme warga.

Gatot menuturkan, ada sebagian warga yang sudah ada di lokasi acara sejak pukul 02.00 WIB dini hari. "Tidak mungkin kami suruh kembali," kata Gatot.

Saat hampir tiba di lokasi upacara, rangkaian kendaraan Presiden tidak bergerak selama hampir 30 menit. Saat itu jarak dari kendaraan yang ditumpangi Presiden ke lokasi upacara kurang lebih 2 km.

Selengkapnya...

2. HEADLINE: Terkuat di Asia Tenggara, TNI Maksimal Berdaya Guna?

Pasukan tank TNI saat geladi resik HUT TNI ke-72 di Cilegon, Banten, Selasa (3/10). Geladi resik tersebut untuk memperingati HUT TNI ke-72 yang dilaksanakan tanggal 5 Oktober. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

TNI dan bangsa Indonesia sejatinya bisa berbangga dengan kekuatan militer yang dimiliki. Global Firepower Index (GFI) merilis, kekuatan militer Indonesia pada 2017 berada di urutan ke-14 dari 133 negara.

Indonesia tercatat sebagai negara dengan kekuatan militer paling powerfull di kawasan ASEAN dan Australia. Negara Asia Tenggara dengan peringkat teratas di bawah Indonesia adalah Vietnam (17) dan Thailand (20). Sementara Australia berada di urutan 23.

Sementara itu, analis militer dari Universitas Indonesia, Connie Rahakundini Bakrie, menyatakan TNI jangan hanya berbangga dengan daftar peringkat yang dikeluarkan Global Firepower Index (GFI).

"Itu hanya akal-akalan," ujar Conny saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (4/10/2017).

Connie menyatakan, logikanya jika memang militer Indonesia masuk dalam papan atas dunia atau peringkat 14 dunia, sejumlah kejahatan yang terjadi di Tanah Air bisa dicegah.

Selengkapnya...

3. Militer Indonesia Terkuat di Asia Tenggara

Banner Infografis

Militer Indonesia menjadi yang terkuat di kawasan Asia Tenggara dan Australia versi Global Firepower Index 2017. Peringkat tersebut diukur berdasarkan lebih dari 50 faktor. Termasuk anggaran militer, jumlah personel, dan alat utama sistem pertahanan atau alutsista.

Berdasarkan data Global Firepower, kekuatan militer Indonesia terdiri dari 975.750 personel, 441 pesawat militer, 418 tank, dan 221 armada laut.

Apakah angka ini menurut Anda cukup besar jika dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asia Tenggara?

Selengkapnya...

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.