Sukses

Maruarar Sirait: Jokowi Melarang TNI Berpolitik Sesuai UU

Anggota TNI atau Polri yang masih aktif dipastikan tidak boleh ikut dalam politik praktis. Karena tugasnya adalah sebagai alat negara.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta segenap jajaran TNI untuk tidak ikut dalam politik praktis, karena TNI harus loyal pada negara. Ketua Umum DPP Taruna Merah Putih (TMP) PDIP Maruarar Sirait mengaku sangat setuju dengan hal itu.

"Pak Jokowi itu Panglima Tertinggi, membawahi TNI dan Polri. Itu penyataan tegas dan sesuai dengan undang-undang," ujar pria yang karib disapa Ara ini kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis (5/10/2017).

Karena menurutnya, rakyat Indonesia telah memberikan legitimasi kepada Jokowi untuk dapat memimpin Nusantara. Apalagi Panglima TNI dan Kapolri dipilih oleh Jokowi, sehingga dia memastikan Jokowi sudah tahu dengan pilihannya tersebut.

"Panglima TNI dan Kapolri dipilih sendiri oleh Jokowi, melalui proses di DPR tentunya. Sehingga, Jokowi pasti memilih orang-orang yang tepat," ucap Ara.

Dia menegaskan, baik TNI atau Polri yang masih aktif dipastikan tidak boleh ikut dalam politik praktis. Karena tugasnya adalah sebagai alat negara.

"Tidak mungkin alat negara berpolitik. Kalau sudah pensiun boleh. Pak SBY sudah pensiun boleh. Pak Prabowo sudah pensiun berpolitik boleh. Polisi sudah pensiun boleh, ada Pak Sudarto," paparnya.

Dengan adanya contoh konkret tersebut, Ara berharap TNI dan Polri bisa menjaga semua amanah yang diberikan negara dan undang-undang kepadanya.

"Demokrasi di Indonesia tidak datang tiba-tiba. Melalui perjuangan reformasi yang panjang dengan darah dan air mata. Kita tidak boleh kembali ke zaman seperti itu. Dari berbagai survei, jelas demokrasi pilihan yang paling dinikmati rakyat daripada rezim yang otoriter," tandas Ara.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Peran dan Posisi TNI

Peringatan HUT ke-72 TNI dimanfaatkan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk mengingatkan kembali peran dan posisi TNI.

Presiden menegaskan, bahwa TNI tidak masuk ke dalam politik praktis. Sesuai pesan Jenderal Besar Sudirman, lanjut Jokowi, bahwa politik tentara adalah politik negara dengan loyalitas untuk bangsa dan negara.

"TNI adalah milik nasional yang ada di semua golongan, yang tidak terkotak-kotak, dan tidak masuk ke politik praktis. TNI selalu menjamin keutuhan dan membangun kesatuan, serta solidaritas antar anak bangsa," ujar Jokowi saat berpidato di depan 1.600 prajurit TNI, di Cilegon, Banten, Kamis (5/10/2017).

Tak hanya itu, pada kesempatan ini Presiden Jokowi juga menyampaikan terima kasih atas peran sentral TNI menjaga NKRI dan Pancasil.

"Saya menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya atas profesional TNI yang terus meningkat, juga atas komitmen TNI yang memegang sumpah prajurit," ucap Jokowi

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.