Sukses

Siberkreasi: Pemahaman Pengguna Internet di Indonesia Timpang

Pemahaman internet yang minim juga telah merambah ke keluarga-keluarga di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Gerakan Nasional Literasi Digital atau Siberkreasi Dedy Permadi mengatakan, tumbuhnya pengguna internet di Indonesia, tidak diimbangi pendidikan tentang cara menggunakannya atau pemahaman literasi digitalnya masih dipandang minim. Oleh karena itu, hal ini rentan menyebabkan kondisi siber di Indonesia tak sehat.

Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), lebih dari 800 ribu situs web di Indonesia terindikasi sebagai penyebar berita palsu, ujaran kebencian, konten berbau SARA, pornografi, hoax, narkoba, terorisme, dan masih banyak lagi. Bahkan, adanya konten tersebut, rentan menyebabkan cyberbullying.

"Akibat dari ketimpangan itu, sekarang sudah mulai kita rasakan, mulai dari penyebaran berita palsu atau hoax yang meresahkan. Maraknya cyberbullying di kalangan anak muda, sampai pada isu banyaknya ujaran kebencian yang menggoyah persatuan," kata Dedy di Jakarta, Senin (2/10/2017).

Bukan hanya itu, pemahaman yang minim tersebut, juga telah merambah ke keluarga-keluarga di Indonesia. Banyak balita yang ketergantungan terhadap gawai, penurunan kualitas interaksi sosial akibat dominasi percakapan digital, penurunan kualitas interaksi sosial akibat dominasi percakapan digital, media sosial yang menyumbang signifikan terhadap penyebab perceraian, dan sebagainya.

Karena itulah, kata Dedy, kebutuhan literasi digital di Indonesia sangat mendesak dan tidak bisa ditunda lagi. Usaha ini harus dilakukan secara masif, sistematis, dan sinergis.

"Siberkreasi hadir untuk memfasilitasi kerja bersama seluruh komponen. Jadi, kuncinya adalah kerja sama," tandas Dedy.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Siberkreasi

Siberkreasi merupakan Gerakan Nasional Literasi Digital yang telah diluncurkan 25 September 2017 kemarin. Siberkreasi mendapatkan dukungan penuh dari Kominfo, Kemendikbud, Sesneg, KPI, BEKRAF, serta berbagai komunitas lainnya.

Mereka berencana mengadakan Siberkreasi Fair pada 27-29 Oktober 2017 di JIEXPO Kemayoran.

Festival ini akan diramaikan oleh berbagai diskusi seputar literasi digital dan kegiatan kreatif dari komunitas-komunitas penggiat literasi digital yang bisa diikuti oleh masyarakat luas, terutama anak muda.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.