Sukses

Khofifah: Waspada, Bandar Narkoba Incar Anak TK dan SD

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengingatkan semua pihak, terutama orangtua dan kalangan pendidik mewaspadai peredaran narkoba.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengingatkan semua pihak, terutama orangtua dan kalangan pendidik mewaspadai peredaran narkoba. Terlebih, anak-anak usia sekolah yang kini jadi target para pengedar.

"Bandar narkoba hari ini menyasar anak-anak TK dan SD. Dari umur 5 tahun mereka ditawari permen rasa susu. Ternyata itu narkoba. Dan anak-anak ini akhirnya kecanduan," ujar Khofifah dalam keterangan tertulisnya, Minggu (1/10/2017).

Baru-baru ini, lanjut dia, publik dikejutkan dengan berita tentang anak-anak yang mabuk, berhalusinasi, bahkan tewas karena tidak sengaja mengonsumsi pil Paracetamol, Caffeine, dan Corisoprodol atau PCC.

"Ini sungguh memprihatinkan. Karena mereka adalah anak bangsa, masa depan negara ada di tangan mereka. Maka ini menjadi PR kita bersama bagaimana mencegah anak-anak dari paparan narkoba," kata Khofifah.

Ia mengatakan, narkoba yang terus menghantui anak-anak dan remaja harus diperangi sejak dini. Upaya preventif keluarga sebagai lingkungan terkecil dan terdekat juga wajib dilakukan.

Antara lain membentengi anak-anak dengan membangun ketahanan keluarga, memberi pemahaman bahaya narkoba, menjadi orangtua yang peka terhadap lingkungan dan responsif terhadap perubahan perilaku anak atau lingkungan sekitar.

"Kekuatan bangsa ini salah satunya bersumber dari ketahanan keluarga. Kedekatan dan ikatan emosional yang kuat dalam keluarga mampu membentengi anak-anak dari narkoba," jelasnya.

Selain keluarga, sekolah sebagai lingkungan kedua anak-anak setelah rumah, juga harus waspada. Kepala sekolah dan guru juga harus waspada, mengontrol anak didiknya, dan membangun kedekatan degan anak-anak tidak hanya sebatas hubungan guru dan murid.

"Memerangi narkoba bukan hanya tugas pemerintah. Tapi perlu kerja bersama orangtua, guru, RT, RW, tetangga. Semuanya saling terkait. Semua harus waspada dan saling mengingatkan," ucap Khofifah.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.