Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia menjelaskan perihal impor senjata untuk Korps Brimob, Arsenal Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) atau pelontar granat dan pelurunya. Senjata itu ditegaskan bukan untuk membunuh, tapi untuk melumpuhkan.
Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Minggu (1/10/2017), pelontar granat atau SAGL bisa diisi peluru karet, peluru hampa, peluru asap hingga gas air mata.
Baca Juga
Saksikan Sinetron Di Antara Dua Cinta Episode Jumat 19 April 2024 Pukul 21:30 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Saksikan Sinetron Tertawan Hati Episode Jumat 19 April 2024 Pukul 20:00 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Jangan Lewatkan Sinetron Bidadari Surgamu Episode Jumat 19 April 2024 Pukul 18:15 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Di depan Panglima TNI dan Kapolri di Monumen Pancasila Sakti Lubang Buaya, Menkopolhukam Wiranto meminta polemik soal impor senjata Polri dan lembaga negara lain dihentikan. Karena tidak ada potensi mengganggu keamanan negara.
Advertisement
Kini hampir 300 pucuk SAGL dan 5.000 peluru milik Brimob masih ada di kargo Bandara Soekarno Hatta untuk pendataan.