Sukses

Djarot: Nikahsirri.com Rendahkan Martabat Perempuan

Pelayanan di situs nikahsirri.com merupakan bentuk eksploitasi manusia terhadap manusia lain.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat angkat bicara soal jasa bisnis nikah siri online melalui situs nikahsirri.com. Saat ini, situs tersebut telah diblokir, sementara pendirinya, Aris Wahyudi, telah ditangkap polisi.

"Harus ditangkap itu, harus," ujar Djarot di Balai Kota Jakarta, Selasa (26/9/2017).

Djarot menilai penawaran jasa lelang keperawanan dalam nikahsirri.com tak jauh berbeda dengan bisnis prostitusi. Dia pun menganggap bisnis tersebut tidak sesuai dengan norma kemanusiaan dan merendahkan martabat kaum Hawa.

"Itu merendahkan perempuan. Itu kasarnya, maaf ini, jual beli keperawanan. Itu menurut saya sangat merendahkan kaum perempuan," ucap mantan Wali Kota Blitar itu.

Selain merendahkan perempuan, layanan di situs tersebut merupakan bentuk eksploitasi manusia terhadap manusia lain.

"Kedua itu merupakan eksploitasi, eksploitasi manusia oleh manusia," ucap politikus PDI Perjuangan ini. 

Dia menyebut fenomena nikahsirri.com ini merupakan salah satu bentuk penyalahgunaan media sosial. Karena itu, Djarot mendukung langkah polisi memberi sanksi berat bagi pelakunya.

"Harus ditangkap karena dia memanfaatkan kepandaian dia, dalam merancang socmed ya, harus segera ditindak," Djarot Saiful Hidayat menegaskan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berawal dari Keprihatinan

Penggagas nikahsirri.com, Aris Wahyudi, mengaku sengaja memfasilitasi lelang keperawanan dan nikah siri dengan cara mudah dan murah. Menurut dia, ide awal membuat situs nikahsirri.com tak lain didasari keprihatinannya pada masalah kemiskinan.

Sebab, menurut Aris, anak gadis yang masih perawan merupakan aset penting, terutama bagi keluarga kurang mampu.

Karena itulah, dia sengaja membuat situs tersebut sebagai salah satu cara memecahkan masalah kemiskinan di Indonesia.

"Kita ingin membuat program pengentasan kemiskinan dengan konsep kemandirian menggunakan aset yang dimiliki masing-masing keluarga kurang mampu itu," kata Aris di rumahnya, di Jatiasih, Bekasi, Sabtu, 23 September 2017.

Dia pun meminta agar idenya tersebut didukung. Apalagi, nikahsirri.com terinspirasi dari tradisi masyarakat Jawa di era penjajahan Belanda, yakni buka kelambu, yang sejatinya lelang keperawanan juga.

Dia mencontohkan, tradisi buka kelambu itu dapat dilihat dalam film Sang Penari yang diangkat dari novel karya Ahmad Tohari, Ronggeng Dukung Paruk.

"Itu bukti, bahwa sebenarnya memang sudah ada lelang keperawanan dari dahulu," ujar Aris Wahyudi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.