Sukses

Polisi Gelar Reka Ulang Kasus Duel Gladiator Siswa SMA

Rekonstruksi kasus duel gladiator memperagakan 14 adegan. Dalam salah satu adegan, Hilarius tewas.

Liputan6.com, Bogor - Satuan Reskrim Polresta Bogor Kota menggelar rekonstruksi peristiwa duel maut yang menewaskan Hilarius Christian Event Raharjo, siswa SMA Budi Mulia Kota Bogor, Senin (25/9/2017).

Dalam reka ulang, kepolisian menghadirkan penyidik dari Kejaksaan Negeri Bogor, 14 orang saksi dan empat tersangka yakni BV, HK, MS, dan TB.

Kasat Reskrim Polres Bogor Kota Kompol Choirudin mengatakan rekontruksi dilakukan untuk melengkapi berkas perkara pada peristiwa yang terjadi Januari 2016 itu.

"Ada 14 adegan dalam reka ulang ini," kata Coirudin saat ditemui seusai rekonstruksi, Senin sore.

Dalam rekonstruksi, para tersangka dan saksi melakukan adegan mulai dari kumpul di lapangan, kemudian duel satu lawan satu antara pelajar SMA Budi Mulia dengan Mardi Yuana.

Pada saat reka ulang, lanjut Choirudin, korban tewas di lokasi kejadian setelah dipukul bagian pipi kiri dan kanan serta ditendang hulu hatinya.

"Yang menyebabkan korban meninggal itu adegan 12. Dalam keadaan sudah meninggal korban dibawa ke rumah sakit," terang dia.

Dari pantauan Liputan.com, rekonstruksi yang berlangsung di Taman Palupuh, Kota Bogor disaksikan keluarga tersangka.

Reka ulang yang berlangsung sekitar 3 jam ini mengundang perhatian warga setempat. Warga berbondong-bondong mulai dari anak kecil hingga dewasa menyaksikan jalannya rekontruksi kasus kematian Hilarius.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Motif

Polisi sendiri sudah mulai menguak motif duel gladiator ala siswa di Bogor, Jawa Barat, setelah meringkus empat dari lima tersangka.

Keempat tersangka yakni BV, HK, MS, dan TB. Mereka dijerat pasal berlapis atas kasus penganiayaan dengan kekerasan terhadap Hilarius Christian Event Raharjo, siswa SMA Budi Mulia Kota Bogor.

Mirisnya, motif kekerasan yang dilakukan mereka tidak lain adalah mendapat pengakuan dari teman-teman di sekolahnya maupun pihak lawan.

"Jadi motif duel antara tim basket dari Mardi Yuana dengan Budi Mulia ini untuk mendapatkan pengakuan," kata Kapolres Bogor Kota Kombes Ulung Sampurna, Senin (25/9/2017).

Menurut Ulung, duel kelompok tim basket dari dua sekolah itu sudah berlangsung sekitar empat tahun, dan sudah menjadi tradisi menjelang pertandingan basket di Bogor.

"Duel satu lawan satu ini sempat terhenti tahun 2015," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.