Sukses

Ketua P2TP2A Curigai Praktik Perdagangan Anak di Situs Nikah Siri

Netty: Waspadai Perdagangan Anak Di Situs Lelang Perawan

Liputan6.com, Bandung Di dunia maya kini sedang hangat perbincangan mengenai layanan lelang keperawanan di sebuah situs yang juga memberikan layanan nikah sirri. Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jawa Barat, Netty Prasetiyani, curiga ada praktik perdagangan anak dalam layanan situs tersebut.

"Kami meminta masyarakat waspada, jangan-jangan ini hanya akal-akalan saja dari praktik human trafficking atau perdagangan orang, dalam hal ini anak-anak. Kami meminta agar kepolisian bisa mengusut tuntas," ujar Netty.

Dalam rangka mengusut hal itu, dirinya juga sudah berkoordinasi dengan Kapolres Bekasi, Kombes Pol Hero Henrianto Bachtiar, untuk menindak lanjuti informasi tentang nikahsirri.com yang beredar di wilayah kerjanya.Bila benar ada praktik eksploitasi, maka itu sudah ada pelanggaran pidana. Begitu pun, imbun Netty, dengan layanan nikah sirri. Ada indikasi kuat layanan ini merupakan bagian dari praktik prostitusi."Jadi ini jelas bukan hanya melanggar norma masyarakat dan kaidah agama, tapi juga ada dugaan pelanggaran hukum," ucap dia.

Netty juga mengimbau agar para orang tua lebih intens berkomunikasi dengan anak. Anak jangan sampai terjebak pada bujuk rayu atau iming-iming hasil yang melimpah dari praktik jual keperawanan.

"Jadi, jangan sampai karena iming-iming dikasih rumah, mobil, uang banyak, dan handphone bagus, lalu ikut layanan mereka. Bentengi anak-anak, jangan sampai terjebak," kata dia.

Netty berharap agar Kemnterian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) segera memblokir situs nikahsirri.com dan partaiponsel.org. "Saya yakin Kemenkominfo akan bergerak cepat menutup dua situs itu. Jangan tunggu ada korban, baru ditutup," ujarnya.P2TP2A juga mengajak masyarakat bila ada yang menjadi korban agar jangan takut melaporkan hal itu ke penegak hukum. "P2TP2A Jabar akan membantu mendampingi, mengadvokasi, dan memulihkan trauma. Jadi jangan takut, silakan bisa juga laporkan ke kami," ucap Netty.(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini