Sukses

Prioritaskan Lahan MRT, Djarot Akan Temui Menko Maritim

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat akan bertemu Menteri Koordinator Maritim Luhut Binsar Pandjaitan.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat akan bertemu dengan Menteri Koordinator Maritim Luhut Binsar Pandjaitan. Keduanya bakal membahas pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) fase dua, di sepanjang Bundaran Hotel Indonesia hingga Kampung Bandan.

"Nanti kita akan ke Menko Maritim, karena Kampung Bandan itu hak pengelola lahan (HPL) milik PT KAI," kata Djarot di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (25/9/2017).

Saat pertemuan dengan Luhut nanti, Djarot ingin mengusulkan adanya penyerahan HPL Kampung Bandan dari PT KAI kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

"Saya usulkan HPL itu diberikan pada Pemprov DKI. Lokasinya itu yang kemarin sebagian kebakaran. Itu juga masuk dalam depo MRT fase dua," ujar Djarot.

Oleh karena itu, mantan Wali Kota Blitar tersebut menegaskan pembebasan lahan untuk MRT akan menjadi skala prioritas. Terlebih, Pemprov DKI kalah dalam beberapa gugatan yang diajukan warga atas lahan yang akan menjadi tempat pembangunan MRT tersebut.

"Makanya kita banding untuk MRT, sedangkan untuk LRT itu minim masalah lahannya," jelas Djarot.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gandeng Polisi

Djarot Saiful Hidayat menyebut MRT akan menjadi objek vital nasional (obvitnas). "MRT itu obvit yah, terutama yang di bawah tanah, ya iya dong itu objek vital," ujar Djarot di Balai Kota Jakarta, Rabu (13/9/2017).

Oleh karena itu, menurut Djarot, nantinya Pemprov DKI Jakarta akan bekerja sama dengan kepolisian.

"Karena kan kerja sama nanti, makanya kami sedang susun nanti objeknya di mana saja, dengan kepolisian. Makanya kita dengan polisi ini hubungan baik. Kami akan kerja sama lagi untuk penentuan objek vital," paparnya.

Tak hanya itu, Djarot mengatakan, PT MRT Jakarta juga akan segera konsultasi publik dengan pemilik gedung untuk membangun jalur bawah tanah.

"Kemarin MRT datang, kami akan bikin diskusi publik tentang bagaimana pembangunan transportasi terutama MRT di Jakarta," jelas Djarot.

Pembangunan proyek MRT telah mencapai lebih dari 70 persen untuk keseluruhan fase satu koridor selatan dan utara sepanjang 16 kilometer.

Rencananya, Maret 2019, MRT Jakarta baru akan beroperasi. Fase ini berawal dari Terminal Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia (HI).

Lalu, belum lama ini, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta sudah menyetujui pembiayaan proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) fase 2 dengan rute Bundaran HI-Kampung Bandan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.