Sukses

Alasan Aris Wahyudi Buka Lelang Keperawanan di Nikahsirri.com

Polisi menangkap Aris Wahyudi di rumahnya, kawasan Jatiasih, Bekasi.

Liputan6.com, Bekasi - Pemilik situs nikahsirri.com, Aris Wahyudi mengakui sengaja memfasilitasi lelang keperawanan dan nikah siri dengan cara mudah dan murah.

Pria yang menyebut dirinya dengan panggilan Arwah itu menerangkan, ide awal membuat situs nikahsirri.com tak lain didasari keprihatinannya pada masalah kemiskinan.

Sebab, menurut Aris, anak gadis yang masih perawan adalah aset penting, terutama bagi keluarga kurang mampu. Karena itulah, dia sengaja membuat situs tersebut sebagai salah satu cara memecahkan masalah kemiskinan di Indonesia.

“Kita ingin membuat program pengentasan kemiskinan dengan konsep kemandirian menggunakan aset yang dimiliki masing-masing keluarga kurang mampu itu,” kata Aris di rumahnya, Jatiasih, Bekasi, Sabtu 23 September 2017.

Dia pun meminta agar idenya tersebut didukung. Apalagi, nikahsirri.com terinspirasi dari tradisi masyarakat Jawa di era penjajahan Belanda, yakni buka kelambu yang sejatinya, lelang keperawanan juga.

Ia mencontohkan, tradisi buka kelambu itu dapat dilihat dalam film Sang Penari yang diangkat dari novel karya Ahmad Tohari ‘Ronggeng Dukung Paruk’.

"Itu bukti, bahwa sebenarnya memang sudah ada lelang keperawanan dari dahulu," jelas Aris Wahyudi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masih Ada di Jateng

Bahkan, praktik lelang keperawanan juga sampai kini masih terus terjadi di Jawa Tengah. Namun, hal itu berlangsung secara lebih tertutup.

"Dari zaman Belanda sampai sekarang, di Jawa Tengah masih sering terjadi. Di Banyumas tepatnya," kata Aris.

Atas dasar itu pula, Aris makin mantap menjalankan niatnya dengan menyediakan nikahsirri.com sekaligus mengangkat kembali budaya masa lalu.

"Sebenernya kami mengangkat kembali budaya Indonesia, yaitu budaya lelang perawan yang istilahnya itu buka kelambu,” pungkas Aris.

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.