Sukses

Penerbangan ke Bali Terancam Ditutup Jika Gunung Agung Meletus

Belajar dari letusan Gunung Agung pada 1963, letusan berdampak dengan rute penerbangan di wilayah Indonesia bagian Timur.

Liputan6.com, Jakarta - Status Gunung Agung di Karang Asem, Bali menjadi Awas atau Level 4. Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan tengah berkoordinasi dengan pihak terkait, untuk mengantisipasi jika Gunung Agung meletus.

Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso mengatakan, koordinasi intens dilakukan agar pihak terkait sigap mengantisipasi bahaya letusan atau sebaran abu yang dapat mengganggu penerbangan. Khususnya yang mengarah ke Bandara Gusti Ngurah Rai dan sekitarnya.

"Ada dari Angkasa Pura I, AirNav dan beberapa maskapai. Kita bahas jika terjadi letusan. Kami sudah rencanakan dan ada antisipasi. Tapi untuk saat ini penerbangan masih aman," kata Agus di kantor Otoritas Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (23/9/2017).

Agus menuturkan, dalam hal antisipasi, sejauh ini pihaknya mengambil pelajaran dari peristiwa letusan Gunung Agung yang terjadi pada 1963. Saat itu, letusan berdampak dengan rute penerbangan di wilayah Indonesia bagian Timur.

Agus mengatakan, jajarannya juga terus memantau dan berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Pusat Geografi Geologi terkait aktivitas Gunung Agung.

"Tahun itu kami stop penerbangan yang di Bali. Kami selaku otoritas bandara akan menyetop penerbangan, jika debu vulkanik sudah menyebar," ujar dia.

Dirut AirNav Indonesia Novi Irianto mengatakan, pihaknya akan mengalihkan rute penerbangan jika Gunung Agung meletus. Beberapa solusi pun sudah disiapkan.

"Pertama, kita menghindarkan maskapai untuk tidak melewati rute yang berdampak," Novi menandaskan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Evakuasi Warga

Sejak ditetapkan status Awas atau Level 4 untuk Gunung Agung pada Jumat, 22 September 2017 pukul 20.30 Wita, ribuan masyarakat dievakuasi. Petugas juga sudah mengangkut pengungsi ke luar dari daerah berbahaya.

Data sementara yang dihimpun Pusdalops BPBD Bali hingga Jumat siang, 22 September tercatat 15.142 jiwa pengungsi yang tersebar di 125 titik pengungsian.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, pengungsi tersebar di 7 kabupaten di sekitar Gunung Agung.

"Pendataan masih dilakukan oleh BPBD. Diperkirakan jumlah pengungsi masih bertambah," ujar Sutopo dalam keterangan pers, Sabtu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.