Sukses

Survei Seks Pranikah Jangan Pojokkan Perempuan!

51 Persen remaja di Jabodetabek telah melakukan hubungan seks pranikah. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar, menilai tingginya nilai survei jangan sampai memojokkan kaum perempuan.

Liputan6.com, Jakarta: Survei BKKBN 2010 menunjukkan 51 persen remaja di Jabodetabek telah melakukan hubungan seks pranikah. Namun Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar, menilai tingginya nilai survei jangan sampai memojokkan kaum perempuan.

"Jangan sampai memojokkan kaum perempuan karena ada peran pria di sana, tidak mungkin wanita melakukan seks pranikah sendiri," kata Linda Amalia Sari Gumelar di Jakarta, Rabu (8/12).

Untuk itu, Linda berharap, hasil survei jangan hanya dikaitkan kepada perempuan muda saja melainkan juga para pria. Linda juga menambahkan, jika hasil survei tersebut benar adanya maka perlu peran keluarga untuk mengawasi dan memberikan pemahaman kepada putra dan putri mereka yang masih remaja. Meski demikian, dia berharap survei tersebut bisa dikaji ulang kebenarannya agar tidak menimbulkan kekhawatiran orangtua.

Selain itu, Linda berharap jika masalah kesehatan reproduksi bisa dimasukkan ke dalam kurikulum nasional agar bisa dipelajari oleh para pelajar.

Linda mengatakan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah memberikan modul terkait dengan hal itu di sejumlah instansi terkait guna dijadikan acuan dalam membimbing generasi penerus bangsa.

Sebelumnya, Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Sugiri Syarif mengatakan 51 persen remaja di Jabodetabek telah melakukan hubungan seks pranikah.

Beberapa wilayah lain di Indonesia, seks pranikah juga dilakukan beberapa remaja. Misalnya saja di Surabaya tercatat 54 persen, Bandung 47 persen, dan 52 persen di Medan. "Hasil penelitian di Yogya dari 1.160 mahasiswa, sekitar 37 persen mengalami kehamilan sebelum menikah," kata Sugiri.(Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini