Sukses

Wali Kota Bogor Respons Duel Maut Siswa SMA Telan Korban Jiwa

Menurut Bima, kasus yang menelan korban jiwa dan berada di lingkungan pendidikan ini tidak kembali terulang.

Liputan6.com, Jakarta Wali Kota Bima Arya meminta keadilan ditegakkan dalam kasus tewasnya seorang siswa kelas X SMU Budi Mulia Kota Bogor, Hilarius Christian Event Raharjo, yang diduga dipaksa berduel bak gladiator dengan siswa SMU Mardi Yuana.

Menurut Bima, meski kasus ini sempat diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak melalui jalur hukum, tentunya tidak menutup kemungkinan untuk kembali dibuka.

"Menurut saya pribadi keadilan harus ditegakkan," kata Bima di Bogor, Rabu, 20 September 2017.

Alasannya, kasus yang menelan korban jiwa dan berada di lingkungan pendidikan ini tidak kembali terulang.

"Jangan sampai jadi preseden di kemudian hari, dan ini tentunya menjadi pembelajaran," kata Bima.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bidik Tersangka

Polisi telah menetapkan tersangka kasus kematian Hilarius Christian Event yang dipaksa duel ala gladiator di Taman Palupuh, Kota Bogor.

Kasubag Humas Polresta Bogor Kota, AKP Syarif Hidayat, mengatakan penyidik sudah menetapkan lebih dari satu tersangka.

"Kalau penetapan tersangka, sudah ada lebih dari satu orang," kata Kasubag Humas Polresta Bogor Kota AKP Syarif Hidayat, saat dikonfirmasi, Rabu (20/9/2017).

Namun, dia tidak menyebutkan identitas para pelaku yang memaksa siswa SMA Budi Mulia itu berduel ala gladiator hingga tewas.

"Pelaku juga belum ada yang ditahan karena masih dicari keberadaannya," ujar Syarif.

Penetapan tersangka dilakukan setelah polisi memiliki bukti kuat berupa hasil autopsi sementara jenazah korban. Selain itu, polisi telah mengumpulkan keterangan 17 saksi, di antaranya teman korban, pihak sekolah, termasuk dokter yang menangani Hilarius.

Kapolresta Bogor Kota Kombes Ulung Sampurna, saat ditemui usai autopsi jenazah korban, meminta terduga pelaku kooperatif.

"Untuk pelaku kami imbau kooperatif, kalau bisa mendatangi kami daripada kami yang mencarinya," terang Ulung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.