Sukses

Jepang, AS, dan Korsel Bahas Korut

Amerika Serikat, Jepang dan Korea Selatan sepakat untuk mendesak Cina, Ketua Perundingan 6-Pihak, untuk menggunakan posisi berpengaruhnya terhadap Korea Utara untuk menenangkan situasi.

Liputan6.com, Washington: Amerika Serikat, Jepang dan Korea Selatan telah sepakat untuk mendesak Cina, Ketua Perundingan 6-Pihak, untuk menggunakan posisi berpengaruhnya terhadap Korea Utara untuk menenangkan situasi, Selasa (7/12). Suasana di Semenanjung Korea hingga saat ini masih menegang setelah pemboman oleh Korut ke Pulau Yeonpyeong, Korsel, pada bulan lalu.

Seperti dilansir dari situs NHK, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, Menteri Luar Negeri Jepang Seiji Maehara dan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kim Sung Hwan mengadakan pertemuan selama 2 setengah jam pada hari Senin (6/12) kemarin di Washington.

Tiga negara ini menyatakan sebuah pernyataan bersama yang mengatakan mereka akan membangun hubungan yang kuat, produktif dan stabil dengan Cina untuk mencapai tujuan bersama mewujudkan Perdamaian di Asia Timur Laut.

Pada konferensi pers, Sekretaris Clinton menyatakan keprihatinan yang kuat tentang penyerangan Korea Utara dan program pengayaan uraniumnya. Dia juga mengatakan Laksamana Mike Mullen, pejabat militer tertinggi AS, akan mengunjungi Seoul dan Tokyo pekan ini untuk meningkatkan koordinasi dengan sekutu Asia.

Menteri Luar Negeri Jepang Maehara mengatakan tiga negara ini sepakat bahwa Korea Utara harus mematuhi pernyataan bersama 2005 yang dikeluarkan oleh negara-negara anggota pembicaraan 6 pihak. Pernyataannya, Korea Utara harus berjanji untuk menghentikan program nuklirnya. Dia juga mengatakan mereka sepakat bahwa tindakan nyata oleh Korea Utara terhadap denuklirisasi itu diperlukan sebelum memiliki pembicaraan darurat dari kepala delegasi ke pembicaraan 6-pihak, yaitu Cina.

Menteri Luar Negeri Korsel Kim mengatakan negaranya ingin bekerja dengan Cina dan Rusia untuk bekerja sama dengan kemitraan segitiga AS, Korea Selatan, dan Jepang. Dia juga mengatakan Korea Utara akan menghadapi konsekuensi berat jika terus memprovokasinya. (NHK/Vin)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.