Sukses

Teroris Incar Jokowi di Cirebon Belajar Teror dari Internet

Polisi menemukan air soft gun, pisau komando, bom molotov, dan surat ajakan berjihad dari tas teroris yang mengincar Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta Polisi masih mendalami motif terduga teroris IM, yang ditangkap anggota Special Respons Team (SRT) Polresta Cirebon, Senin siang kemarin.

Terduga teroris IM, yang mengincar Presiden Joko Widodo atau Jokowi, saat ini tengah diperiksa oleh tim Densus 88.

Kapolresta Cirebon AKBP Adi Vivid Agustiadi Bachtiar mengatakan, pemeriksaan salah satunya untuk mendalami motif utama terduga teroris asal Majalengka ini.

Petugas sudah mengumpulkan barang bukti dan akan melakukan olah TKP di lokasi penangkapan, yakni area Bandara Penggung Kota Cirebon.

"Masih kami dalami dan kasus sudah dilimpahkan ke Tim Densus 88. Sabar yah tunggu perkembangannya," kata Adi Vivid, Senin (18/9/2017) malam.

Dari hasil pemeriksaan sementara, terduga teroris IM diketahui bekerja sebagai sales obat, dan jadi teroris setelah belajar di internet.

"Terduga IM belajar tauhid dan jadi teroris dari internet," ujar Adi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ditangkap Saat Jokowi Tiba

Petugas kepolisian menangkap terduga teroris IM di area Bandara Penggung, Kota Cirebon, tempat Presiden Joko Widodo mendarat, Senin 18 September pukul 14.15 WIB.

Penangkapan berlangsung tepat saat Presiden Jokowi tiba di Cirebon, untuk menutup kegiatan Festival Keraton Nusantara (FKN) XI tahun 2017, di Gua Sunyaragi Kota Cirebon.

Saat penangkapan, polisi menggeledah tas ransel hitam yang disimpan IM tidak jauh dari warung kopi. Penggeledahan dilakukan dua kali.

Penggeledahan pertama polisi menemukan barang bukti berupa Air Soft Gun, pisau komando, bom molotov dari minuman energi yang didalamnya berisi bensin, serta surat ajakan berjihad.

Pada penggeledahan kedua di tas yang sama, polisi menemukan bom molotov. Polisi juga mengamankan satu sepeda motor.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.