Sukses

KPK Akui OTT Bawa Dampak Negatif bagi Partai Politik

Untuk itu, proses rekrutmen dan kederisasi kader partai dinilai KPK sangat penting.

Liputan6.com, Jakarta - Deputi Bidang Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan mengatakan, maraknya operasi tangkap tangan (OTT) kepala daerah yang dilakukan oleh pihaknya, berimbas negatif kepada sebagian partai.

Karena, kata dia, setiap pejabat daerah maupun anggota legislatif yang tertangkap oleh KPK, nantinya akan dikaitkan dengan partai politik (parpol) tempat si pejabat bernaung.

"Kalau saya dengar dari partai selama KPK dua minggu terakhir berkunjung itu, buat partai itu kerusakannya juga lumayan. Begitu kena OTT, disebutlah itu partai politiknya," ujar Pahala di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin 18 September 2017.

Ia mengakui, parpol adalah sumber utama calon kepala daerah. Untuk itu, proses rekrutmen dan kederisasi kader partai dinilai sangat penting. "Partai punya kontribusi besar untuk mendorong. Kami menawarkan kerja sama ini dalam bentuk yang konkret," ucap Pahala.

Dia lantas memaparkan, KPK dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menawarkan kerja sama dengan parpol agar menjadi partai berintegritas. Selain pengelolaan pendanaan dan keuangan, ada tiga hal mendasar yang perlu diadopsi dalam tata kelola parpol.

"Pertama, penyempurnaan sistem etik dan konsistensi penegakannya. Kedua, pembangunan sistem kaderisasi yang terstruktur, baku, dan berjenjang. Serta ketiga, pembangunan sistem rekrutmen pejabat publik yang inklusif dan berjenjang serta terkait erat dengan promosi kader," paparnya.

Selain itu, lanjut Pahala, perbaikan pendanaan dan tata kelola keuangan parpol merupakan keniscayaan demi terwujudnya tata kelola parpol yang berintegritas.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Direncanakan Sejak Lama

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Idrus Marham mengatakan, Golkar selalu melakukan kajian untuk memperkuat kelembagaan partai dan mendorong parpol dapat melakukan fungsinya secara ideal.

"Kita berkomitmen bekerja sama dengan KPK, LIPI, dan lembaga lain agar peran parpol sebagai pilar demokrasi ke depan semakin meningkat," ucap Idrus di lokasi yang sama.

Dia berharap, pertemuan yang berlangsung hari ini dapat terus dilakukan secara berkesinambungan sehingga parpol bisa menjalankan fungsinya dengan baik.

Sedangkan Pahala menyampaikan rasa terima kasihnya atas respons yang sangat cepat dari Golkar untuk berdiskusi terkait integritas partai. Pahala mengaku kunjungan KPK ke sejumlah parpol dianggapnya kurang tepat karena kinerja lembaga antirasuah tersebut saat ini sedang disorot oleh DPR.

"Sehingga, banyak yang menganggap bahwa diskusi KPK ke sejumlah parpol sebagai safari KPK ke parpol. Padahal, program ini sudah direncanakan sejak lama," tutur Pahala.


Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.