Sukses

Gus Dur: Penundaan Itu Membela Akbar

Penundaan pembentukan Pansus Bulog II disayangkan mantan Presiden Abdurrahman Wahid. Meski tak memiliki bukti, Gus Dur siap dipanggil kepolisian.

Liputan6.com, Jakarta: Mantan Presiden Abdurrahman Wahid mengaku, tak kecewa atas hasil Rapat Paripurna DPR yang kembali menunda pembentukan Panitia Khusus Bulog II. Namun, Gus Dur hanya menyayangkan sikap para wakil rakyat yang berputar-putar dalam pembentukan pansus. Gus Dur menilai, keputusan itu cenderung membela Ketua DPR Akbar Tandjung yang tersangkut Kasus Penyalahgunaan Dana Nonbujeter Badan Urusan Logistik sebesar Rp 40 miliar. Hal itu dinyatakan Gus Dur, di Jakarta, Senin (18/3).

Wahid kembali membicarakan soal aliran dana nonbujeter Badan Urusan Logistik yang diterima 10 partai politik. Namun, dia mengaku, tak memiliki bukti kasus tersebut. Sebaliknya, dia mengaku, hanya menerima laporan dari orang-orang yang bisa dipercaya. "Saya kan tidak pernah bilang bukti," kata Gus Dur. Kendati begitu, dia menegaskan, siap menjelaskan hal itu jika dipanggil polisi.

Sebelumnya, Wahid sempat mengaku, memiliki bukti penyaluran dana tersebut. Bukti itu, menurut Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa Kuningan bersumber dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Tapi, hal itu dibantah Ketua KPU Nazaruddin Syamsuddin seusai bertemu Wakil Presiden Hamzah Haz. Menurut dia, KPU tak mempunyai laporan keuangan Pemilu 1999 yang dapat membuktikan tuduhan Wahid. Sebab, laporan keuangan parpol telah diambil oleh masing-masing anggota KPU yang mewakili parpol peserta Pemilu 1999.

Tudingan Gus Dur itu juga mendapat reaksi beragam dari berbagai kalangan, terutama pimpinan parpol yang disangka telah menerima uang Bulog. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Hamzah Haz yang juga Wakil Presiden, misalnya. Dia menganggap, itu biasa dari Gus Dur[baca: Hamzah: Bukan Gus Dur Bila Tak Kontroversial].

Meski muncul berbagai tanggapan beragam, Markas Besar Polri tampaknya berpikiran lain. Buktinya, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Saleh Saaf menganggap bahwa pernyataan Gus Dur tersebut adalah informasi penting yang perlu ditindaklanjuti. Kendati demikian, Saleh mengatakan, informasi tersebut masih akan dikonfrontir dengan sumber-sumber lain [baca: Matori: Saya Kasihan Sama Gus Dur].(DEN/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.