Sukses


Pahami Pancasila Demi Masa Depan Bangsa

400 orang anggota Persatuan Perangkat Desa Indonesia demi Pancasila

Liputan6.com, Jakarta Bertempat di Gedung Yaumi Center Jl. M Yamin No. 22 Kudaile Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Kamis (14/9/2017), berkumpul sekitar 400 orang anggota Persatuan Perangkat Desa Indonesia. Mereka adalah peserta Sosialisasi Empat Pilar MPR RI RI (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) yang diselenggarakan Setjen. MPR RI bekerjasama dengan Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Tegal.

Sosialisasi ini dibuka oleh Wakil Ketua MPR H. Mahyudin, ST., MM., serta dihadiri oleh: anggota MPR yang juga menjadi narasumber pada sosialisasi tersebut yakni Dr. Hj. Popong Otje Djundjunan (Fraksi Golkar), Drs. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si. (Fraksi PPP), serta Enthus Susmono (Bupati Kabupaten Tegal) dan Dikrun Diantoro SE. (Ketua PPDI Kabupaten Tegal)

Di depan para peserta sosialisasi yang terdiri dari anggota Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Tegal, Wakil Ketua MPR Mahyudin menjelaskan panjang lebar mengenai apa itu Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), apa fungsi dan tugas-tugasnya. Selain tugas-tugas konstitusional jelas Mahyudin, pimpinan MPR RI mempunyai tugas menyosialisasikan Empat Pilar MPR RI, sesuai amanat UU No. 17 Tahun 2014 tentang MD3 (MPR, DPR, DPD, dan DPRD)

Pada kesempatan itu Wakil Ketua MPR Mahyudin menyampaikan, kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan MPR RI sudah berganti nama. Dulu, sosialisasi ini bernama Sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Tetapi, pada awal kepemimpinan MPR RI Periode 2014-2019, nama itu menjadi Sosialisasi Empat Pilar MPR RI.

Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang melarang MPR mamakai istilah/frasa Sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Putusan itu diambil menyusul adanya kelompok masyarakat yang mengajukan gugatan, yudicial review, ke MK atas istilah/frasa Sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara dan gugatan itu diterima oleh MK. Maka, setelah berkonsultasi dengan MK, MPR kemudian mengubah nama Sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara menjadi Sosialisasi Empat Pilar MPR RI.

Pernyataan itu disampaikan Mahyudin karena sebelumnya, masih ada yang memakai penyebutan Sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Mahyudin berharap, setelah dia mengoreksi, ke depan tidak ada lagi yang melakukan kesalahan dalam penyebutan istilah Sosialisasi Empat Pilar MPR RI.

Dihadapan anggota Persatuan Perangkat Desa Indonesia, Mahyudin menyampaikan tentang latar belakang Pancasila. Antara lain mengungkapkan bahwa Pancasila sudah ada dari dulu dan tertanam kuat dalam pribadi bangsa Indonesia. Bung Karno-lah yang menggali kembali Pancasila hingga muncul ke permukaan, selanjutnya menjadi falsafah bangsa.

Pemahaman yang benar soal agama dan nilai-nilai luhur bangsa seperti Pancasila, kata Mahyudin, sangat penting untuk membentuk kepribadian bangsa Indonesia untuk menjadi baik,

“Maka itu menjadi sangat penting agar setiap anak bangsa mengenal, mencintai kembali serta mengimpelementasikannya dalam kehidupan sehari-hari,” karena saat ini bangsa kita terus di dera oleh berbagai kasus dan fenomena negatif yang berpotensi merusak persatuan di Indonesia. Seperti, masih banyak para kepala daerah yang berurusan dengan KPK.

 "Saya harap kita harus memiliki kesadaran penuh dari hati untuk lebih memahami Pancasila, demi masa depan bangsa dan negara. Jangan sampai calon pemimpin bangsa rusak oleh pengaruh korupsi, radikalisme, dan terorisme," pungkasnya.

 

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) merupakan lembaga pelaksana kedaulatan rakyat.

    MPR

Video Terkini