Sukses

Barat Khawatirkan Fasilitas Nuklir Pakistan

Dalam dokumen yang dirilis WikiLeaks, Amerika Serikat, Inggris, serta Rusia mengkhawatirkan beberapa material nuklir dari fasilitas nuklir milik Pakistan dapat jatuh ke tangan teroris untuk dirakit menjadi senjata.

Liputan6.com, London: WikiLeaks terus membocorkan informasi-informasi penting. Dan, kali ini terkait dengan kekhawatiran Amerika Serikat, Inggris, serta Rusia. Dalam dokumen yang dirilis situs pembongkar kasus itu disebutkan beberapa material nuklir dari fasilitas nuklir milik Pakistan dapat jatuh ke tangan teroris untuk dirakit menjadi senjata.

Dalam dokumen disebutkan pula Pakistan tengah membangun stok nuklirnya dengan cepat meskipun pertumbuhan negara itu dalam kondisi tidak stabil. Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS mengatakan telah "memutuskan untuk sementara" kabel database dari komputer militer.

Berdasarkan bocoran WikiLeaks, pada awal 2009 Duta Besar AS untuk Pakistan Anne Patterson kepada Washington mengatakan: "Kekhawatiran utama kami adalah pegawai di fasilitas nuklir Pakistan sedikit demi sedikit menyelundupkan bahan nuklir [untuk diserahkan ke pihak luar] yang kemudian bahan-bahan tersebut dibuat menjadi senjata."

Pesan rahasia lainnya mengatakan, "Meski mengalami kesulitan ekonomi, tingkat produksi senjata nuklir Pakistan jauh lebih tinggi dari beberapa negara lain." Pesan ini tercantum dalam rapat badan intelijen AS.

Amerika Serikat telah mengutuk pengungkapan WikiLeaks sebagai serangan terhadap masyarakat dunia [baca: Gedung Putih Kecam WikiLeaks]. Beberapa bulan kemudian, masih berdasarkan dokumen yang dibocorkan WikiLeaks, pejabat senior di Kementerian Luar Negeri Inggris Mariot Leslie kepada para diplomat AS mengatakan London sangat mengkhawatirkan keselamatan dan keamanan senjata nuklir milik Pakistan.(JAY/ANS/BBC)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.