Sukses

Polisi: Pelaku Aksi Koboi di Senayan Pakai Senjata Organik

Polisi menyatakan proyektil jenis tersebut diduga kuat dimuntahkan dari senjata organik.

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Polsek Tanah Abang terus mendalami kasus dugaan penembakan di sekitar jalan gerbang pemuda atau depan TVRI dan depan RSGM Lembaga Kedokteran Gigi (Ladokgi).

Kapolsek Metro Tanah Abang AKBP Luqman Cahyono mengatakan, pihaknya telah mendapatkan hasil laboratorium forensik terkait peluru yang digunakan pelaku.

"Iya sudah. Dari uji lab itu proyektil dari revolver caliber 38," kata AKBP Lukman saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Minggu (10/9/2017).

Lukman melanjutkan, proyektil jenis tersebut diduga kuat dimuntahkan dari senjata organik.

"Jenis proyektil itu bisa dikatakan senpi yang digunakan bukan rakitan. Itu senjata organik. Kita tentu saja masih dalami, " ujar dia.

Aksi penembakan itu diduga dipicu persoalan sepele saat kelompok korban dan pelaku bertemu di kawasan Plaza Barat Senayan. Polisi telah memeriksa tiga orang saksi terkait aksi koboi ini.

Dua di antaranya merupakan penumpang mobil korban dan satu lainnya adalah pedagang minuman di sekitar lokasi.

Polisi juga tengah memeriksa rekaman CCTVdi sekitar lokasi untuk mengidentifikasi pelaku penembakan. Berdasarkan keterangan sementara saksi, pelaku diketahui berperawakan kecil.

"Perawakan masih muda dan kurus. Ada salah satu yang berasal dari wilayah Indonesia Timur," kata Lukman.

Saksikan tayang video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

2 Korban Luka

Akibat kejadian itu, dua penumpang minibus tersebut mengalami luka akibat pecahan kaca dan terkena pukulan tongkat baseball. Dua korban luka masing-masing berinisial AT (35) dan NR (35).

Para pelaku lantas pergi meninggalkan lokasi. Sementara, sekelompok korban melaporkan aksi koboi ini ke Mapolsek Metro Tanah Abang.

"(Pelaku) masih lidik. Diduga lebih dari dua orang, karena menggunakan dua mobil kan," ucap Lukman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.