Sukses

Yandri PAN: Jangan Semua yang Berbau Keinginan DPR Ditolak

Pembangunan gedung baru DPR dinilai simbol arogansi dan ketidakpekaan DPR terhadap kondisi masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Aliansi Masyarakat Sipil (AMS) menemui para anggota dewan dari fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan yang diterima Sekretaris Fraksi PAN Yandri Susanto itu, AMS yang diwakili Lucius Karus, Roy Salam dari Indonesia Budget Center (IBC), dan Ray Rangkuti dari Lima Indonesia menyampaikan aspirasi.

Roy menyampaikan, kedatangan ini untuk meminta PAN membatalkan rencana pembangunan gedung DPR, kenaikan anggaran studi banding atau kunjungan kerja (kunker), dan paripurna Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Karena hanya memboroskan anggaran dan semakin menggerus citra DPR di mata masyarakat," ujar Roy di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Kamis (7/9/2017).

Dia mengatakan, pengajuan anggaran pembangunan gedung baru DPR belum mewakili seluruh fraksi. Sebab beberapa fraksi seperti PAN, PPP, Nasdem, dan PKS telah menyatakan tidak setuju dengan rencana pembangunan gedung baru DPR.

"Adanya penolakan dari fraksi mestinya Ketua DPR menghentikan pembahasan anggaran gedung baru dalam RAPBN 2018," ucap dia.

Roy menyebut, pembangunan gedung baru DPR menjadi simbol arogansi dan ketidakpekaan DPR terhadap kondisi masyarakat.

"Dari pagu anggaran DPR 2018 sebesar Rp 5,7 triliun, terdapat usulan anggaran sekitar Rp 601,93 miliar yang terdiri dari proyek pembangunan gedung baru DPR sebesar Rp 320,44 miliar dan proyek pembangunan alun-alun demokrasi sebesar Rp 280 miliar," kata dia.

"Selain itu, kenaikan anggaran pelesiran DPR ke luar negeri tahun 2018 tidak menggambarkan urgensi dan kemanfaatannya terhadap prioritas DPR serta menjurus kepada penghamburan uang negara dan melukai rasa keadilan rakyat," jelas Roy.

Jangan Ditolak 

Atas kedatangan mereka, Sekretaris Fraksi PAN Yandri Susanto mengapresiasinya. Dia menyebut, anggota dewan hendaknya mampu menerima kritik seperti ini. "Tidak boleh tabu dalam menerima kritik," ucapnya.

Terkait salah satu permintaan AMS yang tidak ingin ada pembangunan gedung baru DPR, Yandri tak menyatakan apakah pihaknya setuju atau tidak. Ia hanya minta kepada masyarakat untuk tidak selalu menolak keinginan dari para anggota dewan.

"Jangan juga semua yang berbau DPR ditolak. Itu juga enggak adil," ucapnya.

Dia lantas mencontohkan ruang fraksi PAN yang berada di lantai 20 Gedung Nusantara I. Yandri mengeluhkan soal hanya ada 2 toilet di ruang fraksi PAN lantai 20 tersebut.

"Saya sering kalau mau masuk terkunci, itu berarti ada orang di dalam, saya balik lagi ke ruangan. Mau masuk lagi (kamar mandi) ke kunci. Menurut saya kita juga enggak boleh menutup diri, ini kan riil kebutuhan," terang dia.

Hal-hal mendasar ini yang mungkin membuat DPR ingin punya gedung baru. Namun begitu, dia dengan tegas menolak pembangunan apartemen untuk para anggota dewan.

"Enggak perlu apartemen. Ruang demokrasi juga enggak perlu karena orang demonstrasi bisa di mana-mana, polisi bisa mengatur. Kolam renang apalagi," tegas Yandri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • DPR adalah lembaga legislatif yang anggotanya terdiri dri anggota partai politik terpilih dari hasil pemilu.

    DPR

  • PAN