Sukses

Di Akhir Masa Jabatan, Djarot Rombak Jajaran Pejabat DKI

Menjelang akhir masa jabatannya, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat kembali merombak jajaran PNS eselon II, III, IV.

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang akhir masa jabatannya pada Oktober 2017, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat kembali merombak jajaran PNS eselon II, III, IV.

Pelantikan akan dilaksanakan pukul 11.00 WIB di Balai Kota Jakarta. "Nanti dilihat, yang paling banyak itu yang (eselon) empat, (eselon II) kalau enggak salah ada 5 orang," kata Djarot di Balai Kota Jakarta, Kamis (7/9/2017).

Menurut Djarot, pejabat eselon II atau setingkat kepala Dinas tidak ada yang mengalami demosi atau penurunan jabatan. Pelantikan hari ini untuk mengisi jabatan yang kosong akibat ditinggal pensiun atau karena ada masalah hukum.

"Dalam rangka mengisi mengisi jabatan beberapa pejabat yang masuk rutan dan beberapa yang masuk usia pensiun, jadi jabatannya sudah agak lama kosong harus diisi karena penting beberapa, total semua jumlahnya 174 kalau nggak salah," kata Djarot.

Mantan Wali Kota Blitar itu lantas menjelaskan alasan mengapa pelantikan dilakukan di akhir masa jabatannya.

"Kalau enggak sekarang berartikan kosongnya lama banget, artinya kekosongan jabatan," ucap Djarot.

Beberapa kursi eselon II yang kosong adalah Asisten Sekda Bidang Kesra Fatahillah yang terkena kasus korupsi. Kursi eselon II yang juga kosong adalah kursi Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) yang ditinggal Heru Budi Hartono yang kini menjadi Kepala Sekretariat presiden.

Saksikan video di bawah ini:

Laporan Qlue Menurun

Data Jakarta Smart City (JSC) mengungkap penurunan jumlah laporan Qlue beberapa bulan terakhir. Jika sebelumnya rata-rata 1.500 laporan yang masuk tiap hari, kini hanya 800 laporan per hari.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tak mempermasalahkan penurunan angka laporan tersebut. Menurut dia, turunnya laporan Qlue menandakan kinerja yang semakin bagus.

"Artinya semakin ke sini semakin bagus. Yang enggak bagus dilaporin ke Qlue," kata Djarot di Balai Kota Jakarta, Kamis 31 Agustus 2017.

Namun, Djarot menyebut penurunan itu kemungkinan karena warga malas melaporkan lantaran penanganan yang lambat.

"Tapi saya berharap yang pertama (karena kinerja bagus)," tutur Djarot.

Djarot mengatakan, saat ini penanganan laporan Qlue masih lancar. Jika ada yang terlambat, maka Djarot meminta agar terus ditindaklanjuti secara cepat.

"Kalau lebih dari waktu yang ditentukan, saya sudah minta untuk ditegur ya. Kalau enggak ya kita pecat. Artinya, kalau semakin sedikit semakin senang dong aku," tegas Djarot.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.