Sukses

Polda Jatim Selidiki Akun Facebook Penghina Megawati

Frans Barung memastikan semua laporan masyarakat yang masuk ke Polda Jatim akan ditindaklanjuti.

Liputan6.com, Surabaya - Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) menyelidiki pemilik akun Facebook berinisial DDL karena dianggap menghina Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.

"Penyelidikan perkara ini menindaklanjuti laporan masyarakat yang merasa terhina karena akun Facebook DDL menyamakan Megawati Soekarnoputri dengan Konselor Negara Myamar Aung San Suu Kyi," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera saat dikonfirmasi, Rabu malam, 6 September 2017.

Dia mengatakan laporan masyarakat tersebut diterima Polda Jatim Rabu siang. Salah satunya menyertakan bukti akun Facebook DDL tertanggal 3 September, yang mengunggah opini tentang tragedi Rohingya, tapi turut mencatut nama Megawati.

Megawati, dalam unggahan akun Facebook DDL, disebut kembali berkuasa lewat kemenangan PDIP atas terpilihnya Presiden Joko Widodo dan dinilai bertanggung jawab atas penangkapan warga di Papua yang menurut dia berjumlah ribuan orang. Lantas ini dikaitkan atau disamakan dengan Konselor Negara Myanmar Aung San Suu Kyi yang dinilai bertanggung jawab atas tragedi Rohingya.

Ketua Dewan Pengurus Daerah Relawan Perjuangan Demokrasi Jawa Timur Abraham Edison menyatakan, akun Facebook DDL dianggap telah memunculkan opini yang menyudutkan Megawati tentang penangkapan warga Papua.

Menurut dia, secara keseluruhan opini DDL melalui akun Facebook-nya terkesan ingin menggoreng yang terjadi di Myanmar sebagai bahan hinaan dan ujaran kebencian di Indonesia.

"Kalau Bu Mega disudutkan dengan pernyataan mendukung adanya kekerasan terhadap masyarakat Papua saat memenangkan Presiden Joko Widodo, ini jelas menghina dan memfitnah. Kami sebagai organisasi sayap PDIP tidak bisa menerima," kata Abraham.

Saksikan video menarik di bawah ini:

Usut Laporan

Menurut Barung, penyelidikan Polda Jatim terhadap akun Facebook DDL jadi prioritas bukan karena yang dihina adalah Megawati atau Presiden Joko Widodo.

"Penyelidikan dilakukan karena ada laporan masuk dari masyarakat," kata Barung dikutip dari Antara.

Dia memastikan semua laporan masyarakat yang masuk ke Polda Jatim akan ditindaklanjuti.

"Setiap hari kami menerima laporan dari masyarakat dan semuanya menjadi atensi kami untuk ditindaklanjuti," ucap Barung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.