Sukses

Apa Jenis Mobil Odong-Odong yang Disebut Indria Sebelum Tewas?

Maulana juga menyatakan Ertiga jadi kendaraan terakhir yang digunakan pasutri itu keluar masuk kompleks.

Liputan6.com, Bogor - Pegawai Badan Narkotika Nasional (BNN) Indria Kameswari (38) diketahui sempat emosional menuntut mobil mewah kepada suaminya yakni Abdul Malik Azis (39) sebelum dibunuh.

Indria Kameswari juga menyebut keberadaan mobil odong-odong yang membuatnya malu dengan keluarga dan teman.

Tetangga Indria, yakni Eva (48) menyampaikan, pelaku atau suami korban jarang pulang ke rumah. Hanya sekitar seminggu sekali, paling cepat tiga hari sekali saja.

"Kurang tau kerjanya apa. Tau-tau dibilang dia debt collector. Keponakannya bilang om-nya bisnis," tutur Eva saat berbincang dengan Liputan6.com di Perumahan River Valley, Palasari, Cijeruk, Bogor, Selasa 5 September 2017.

Setiap kembali ke rumah, Abdul Malik Azis selalu berganti kendaraan. Sebab itu tetangga juga mulai beranggapan kalau suami dari Indria itu bahkan memiliki show room mobil bekas.

"Karena kan datengnya pakai Xenia, kadang-kadang mobilnya menengah ke atas, kadang Camry," jelas dia.

Eva menyebut, di antara berbagai mobil yang pernah digunakan, Suzuki Ertiga jadi yang terakhir digunakan oleh Abdul Malik Azis saat menyambangi kediamannya dan digunakan bersama Indria Kameswari.

Saksikan video menarik di bawah ini:

Terakhir Ertiga

Sama halnya dengan yang diungkapkan Eva, Koordinator Keamanan River Valley Maulana juga menyatakan Ertiga jadi kendaraan terakhir yang digunakan pasutri itu keluar masuk kompleks.

"Terakhir itu Ertiga. Pernah Ayla, Fortuner, Camry," ujar Maulana.

Pasangan itu diketahui mengontrak rumah di kawasan tersebut dengan membayar Rp 15 juta per tahunnya. Mereka sudah tinggal di sana selama setahun dan baru memperpanjang pembayaran untuk satu bulan saja.

"Si ibu sebenernya baik kok. Sederhana saja lah kayak warga kompleks sini lainnya. Kemana-mana ya naik motor juga. Naik angkot terus kok kalo ke mall," Maulana menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.