Sukses

Polisi Temukan Peluru Pembunuh Pegawai BNN di Bandara Halim

Untuk mendapatkan barang bukti pistol, polisi juga masih mencari dua orang yang ada dalam rekaman CCTV di bandara.

Liputan6.com, Bogor - Keberadaan senjata api yang dipakai Abdul Azis Malik (39) untuk membunuh istrinya, Indria Kameswari (38), hingga kini masih misterius. Meski pria yang memiliki nama asli Muhammad Akbar tersebut telah mengakui membunuh istrinya dengan cara menembak, polisi belum juga menemukan senjata api tersebut.

"Belum, keterangannya berbelit-belit. Bilangnya ada di rumahnya, terus bilang lagi di kosan. Tapi setelah digeledah tidak ada," kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Bimantoro Kurniawan di Mapolres Bogor, Rabu (6/9/2017).

Namun, polisi berhasil menemukan barang bukti berupa tiga peluru aktif milik pelaku. Peluru tersebut didapat dari petugas Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, saat pengejaran pelaku.

Menurut keterangan petugas dan hasil rekaman CCTV Bandara Halim Perdanakusuma, pelaku tiba di bandara pada Jumat (1/9/2017) siang, hendak naik pesawat dengan tujuan Batam, Kepulauan Riau.

Namun, pada saat memasuki terminal bandara, tas pelaku terdeteksi sinar x berupa benda logam. Setelah diperiksa petugas bandara, ternyata ditemukan tiga butir peluru aktif. Peluru termasuk pelaku kemudian diamankan petugas bandara.

"Ke petugas mengakunya peluru itu milik kakaknya, anggota," ujar Bimantoro.

Namun, pelaku berhasil kabur saat pergantian sift petugas bandara dan dengan leluasa naik ke pesawat menuju Batam.

"Dari petunjuk di lapangan, akhirnya kami menangkap pelaku di Batam," kata dia.

 

 

Diduga Dititipkan Pelaku

Untuk mendapatkan barang bukti pistol, polisi juga masih mencari dua orang yang ada dalam rekaman CCTV di bandara. Dua orang itu dicurigai yang membantu pelaku melarikan diri.

Polisi juga menduga senjata api tersebut dititipkan kepada dua orang tersebut sebelum pelaku pergi ke Batam.

"Bisa jadi (senjata dititipkan). Ini sedang kami selidiki," kata dia.

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.