Sukses

PKL Mekah Dirazia Saat Melayani Jemaah Haji Indonesia

Taman kota di sekitar hotel jemaah haji Indonesia di Mekah biasanya mendadak ramai oleh para PKL.

Liputan6.com, Mekah - Pulang dari Tanah Suci Mekah rasanya belum lengkap kalau tidak membawa oleh-oleh untuk sanak saudara di Tanah Air. Taman kota di sekitar hotel jemaah haji Indonesia di Mekah, Arab Saudi, pun biasanya mendadak ramai oleh para pedagang kaki lima (PKL). Namun, para PKL ini bisa sewaktu-waktu pergi bila ada petugas penertiban datang.

Seperti ditayangkan Fokus Sore Indosiar, Rabu (6/9/2017), suara sirine dari kendaraan petugas memicu kepanikan para pedagang hingga mereka kocar-kacir menyelamatkan dagangannya di taman kota di kawasan Aziziyah, tak jauh dari pemondokan atau hotel jemaah haji Indonesia.

Sempat terjadi kejar-kejaran petugas dengan pedagang. Meski tidak terjadi aksi penyitaan dagangan, seperti di Tanah Air, kehadiran petugas sudah cukup membuat nyali para pedagang dadakan ini ciut. Mereka langsung mengemasi barang dagangan walau masih banyak calon pembeli yang tengah memilih-milih.

Petugas dengan pakaian khas Arab Saudi juga meminta para pembeli pergi agar tidak ada transaksi di kawasan terlarang untuk berdagang.

Pedagang dadakan kerap muncul di sekitar pemondokan jemaah Indonesia, yang memang dikenal kerap memborong oleh-oleh untuk dibawa pulang ke Tanah Air.

Biasanya usai salat subuh, pasar dadakan ini sudah siap menyambut calon pembeli. Bagi jemaah haji asal Indonesia, belanja di pasar dadakan jadi pilihan utama karena harganya lebih murah dibanding di toko-toko di Mekah.

Kopiah, misalnya, di toko harganya bisa mencapai 7 riyal, sedangkan di pasar dadakan ini sebuah kopiah bisa dibeli dengan harga cukup 2 riyal.