Sukses

Tersangka Pembunuh Pegawai BNN Pernah Kerja di AS

Tersangka pembunuh pegawai BNN juga pernah berkarier di AS selama sekitar 3 tahun.

Liputan6.com, Jakarta - AM, tersangka diduga pelaku pembunuh Indria Kameswari (38) pegawai BNN diketahui seorang yang berpendidikan dan sempat berkarier di Amerika Serikat. Asiyah(67) ibu dari AM menuturkan anaknya menamatkan studi sarjananya di Australia.

"AM kuliah S-1 di Australia, ambil jurusan komputer. Terus sempet kerja di Amerika juga tiga tahun apa ya, emak agak lupa berapa lama," kata Asiyah sambil tersedu mengingat anaknya, Jakarta, Selasa (5/9/2017).

Ditemui di kediamannya di Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Asiyah bercerita bahwa AM adalah sosok yang baik. Kasus pembunuhan yang membelitnya sunggu di luar dugaan.

"Ya emak tidak nyangka anak emak bisa begini. Tapi mungkin ini emang jalannya ya, gimana lagi? Emak cuma bisa berdoa yang terbaik," tuturnya sedih.

Pegawai BNN Indria Kameswari sebelumnya ditemukan tewas di kediamannya, Bogor, Jawa Barat. Polisi menduga pembunuh wanita berusia 38 tahun tersebut adalah suaminya, AM.

Saat ini AM masih dalam pendalaman Polres Bogor. Tersangka masih bungkam terkait sejumlah hal.

"Yang bersangkutan memang amat-amat tidak kooperatif. Ini yang memberatkan yang bersangkutan juga," ujar Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky Pastika saat dihubungi, Jakarta, Selasa (5/9/2017).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pelaku Bungkam

Menurut dia, AM bungkam soal penyebab cekcoknya dengan korban, termasuk dugaan adanya faktor cemburu sebagai motif pembunuhan pegawai BNN tersebut.

AM, kata dia, juga menutup mulut tentang senjata api yang digunakannya untuk membunuh sang istri. Karena itu, polisi belum bisa menyimpulkan soal kepemilikan senjata api tersebut, begitu pula soal asal muasal senjata api itu.

"Jadi, ini kan masih kita dalami lagi. Untuk senjata api ini akan masih intensif kita lakukan pencarian," kata Dicky.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.