Sukses

Buwas: Pegawai BNN Indria Kameswari Tak Dibekali Senjata

Buwas ini menyerahkan penuh kasus pembunuhan pegawai BNN Indria Kameswari itu kepada kepolisian.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus pembunuhan pegawai Balai Litbang Badan Narkotika Nasional (BNN) Bogor, Indria Kameswari (38) oleh suaminya Abdul Malik Aziz (39), menyita perhatian publik. Tak terkecuali, Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso.

Namun, pria yang akrab disapa Buwas ini menyerahkan penuh kasus pembunuhan stafnya itu kepada kepolisian. "Kasus ini kan tindak pidana murni sehingga menjadi ranah kepolisian," kata Buwas di Bogor, Selasa (5/9/2017).

Menurut dia, polisi juga sudah menangkap pelakunya yang tak lain adalah suaminya sendiri, Abdul Malik Aziz.

"Pelaku sudah ditangkap dan masih pengembangan. Kita lihat nanti apa sih yang melatarbelakanginya," kata dia.

Tak hanya itu, pihak kepolisian juga masih menyelidiki asal senjata yang digunakan pelaku untuk menembak mati Indria Kameswari.

Namun, dengan tegas Buwas menyatakan, secara prosedural pegawai yang bekerja di rehabilitasi BNN tidak dibekali senjata api. Hanya bagian penindakan yang diberi wewenang memiliki senjata api.

"Kalau bagian rehabilitasi, tidak ada. Kecuali penindakan, senjatanya lengkap," kata Buwas.

Meski begitu, BNN sangat mendukung upaya pengungkapan kasus pembunuhan bawahannya itu. Termasuk terbuka untuk membantu mengungkap asal senjata yang digunakan suami Indria untuk membunuh istrinya.

"Sedang didalami, tunggu saja hasilnya. Jangan buru-buru," ucap Buwas.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Luka di Punggung

Pegawai BNN Bogor, Indria Kameswari (38), ditemukan tewas di rumahnya, Perumahan River Valley, Desa Palasari, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 1 September 2017.

Dari hasil olah TKP, polisi menemukan luka di bagian punggung korban. Dicky memastikan, hasil olah TKP menunjukkan korban tewas diduga kuat karena dibunuh.

Selain adanya luka di bagian tubuh korban, terdapat ceceran darah di lantai rumahnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.