Sukses

JK: Pemerintah Tetap Inginkan KPK yang Kuat

Pemerintah tidak mau masuk dalam perdebatan antara KPK dan DPR. Biar itu diselesaikan lebih dulu, sampai akhirnya masuk porsi pemerintah.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau akrab disapa JK mengatakan, semua lembaga di Indonesia bisa dikritik dan diperbaiki, termasuk salah satunya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal ini menyusul makin memanasnya pertentangan serta saling kritik antara Pansus Angket DPR dan pimpinan KPK.

"Kita menghargai kritikan-kritikan. Semua lembaga di Indonesia apa pun itu bisa dikritik, bisa diperbaiki," kata JK di kantornya, Jakarta, Selasa (5/9/2017).

Karena itu, masih kata dia, pemerintah sendiri tidak mau masuk dalam perdebatan antara KPK dan DPR. Biar itu diselesaikan terlebih dahulu, sampai akhirnya masuk porsinya pemerintah.

"Pemerintah menghindari suatu perbedaan pandangan antara DPR dan KPK. Biarlah persoalan itu di DPR dan KPK sendiri bagaimana menyelesaikannya," tegas JK.

Meski demikian, pemerintah tak ingin ada upaya yang melemahkan KPK, bahkan sebaliknya ingin KPK itu kuat. Presiden Joko Widodo atau Jokowi pun sudah sering menegaskan hal itu.

"Tapi pemerintah tentu, apalagi Presiden sebagai kepala negara itu sangat prihatin dan tetap ingin KPK yang kuat," pungkas JK.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Anggaran dan Kinerja

Selain itu, JK juga menyorot anggaran KPK. Menurut Wapres, sulit untuk menentukan kecukupan anggaran KPK, mengingat lembaga ini baru saja membangun gedung baru yang lumayan menyita anggaran.

"Ya cukup atau tidak tergantung kegiatan. Dan juga KPK lembaga ad hoc, saya kira dengan membangun gedung baru tentu anggarannya pasti cukup besar," kata JK.

Diketahui, lembaga pimpinan Agus Rahardjo itu disebut meminjam uang Rp 5 miliar dari pengusaha Probosutedjo, untuk melakukan operasi tangkap tangan (OTT). Namun, hal ini dibantah oleh pihak KPK.

"Dan bukan hanya anggarannya yang penting tapi bagaimana tekad dan cara kerja KPK sendiri," jelas JK.

Menurut dia, kalau soal besaran anggaran dan menghabiskannya, pasti tidak selalu cukup. Karena itu, penting harus mengukur apa yang telah dihasilkan.

"Semua anggaran tidak pernah cukup, yang penting apa yang dihasilkan," pungkas JK.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.