Sukses

Korban Tsunami Mentawai Derita Gizi Buruk

Gregorius, berusia tiga tahun kini dirawat intensif di RSUP M. Djamil Padang karena menderita gizi buruk, anemia, dan diare. Menurut Biduan, ayah Gregorius anaknya sejak bayi diberi makan pisang dan keladi.

Liputan6.com, Mentawai: Seorang bocah korban gempa dan tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, menderita gizi buruk. Gregorius, berusia tiga tahun kini dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Pusat M. Djamil Padang, Sumbar. Ia baru datang dari Sikakap, Kepulauan Mentawai, Kamis (25/11) pagi dengan kapal. Ia pun langsung dirawat di bangsal anak RS M. Djamil Padang.

Hasil diagnosa dokter Gregorius juga menderita diare dan anemia. Penyakit ini diderita bocah asal Desa Malakopak, Pagai Selatan selama tinggal di pengungsian. Gizi buruk diidap sang bocah sekitar tiga bulan silam. Kondisi Gregorius semakin parah pascagempa dan tsunami.

Menurut Biduan, ayah Gregorius anaknya sejak bayi hanya diberi makan pisang dan keladi. Lantaran miskin, Biduan tak mampu membeli beras, susu, dan lauk-pauk untuk mecukupi gizi anaknya. Hasil kerjanya sebagai petani serabutan tak cukup membiayai makan sekeluarga. Apalagi untuk
membiayai anaknya berobat ke Puskesmas yang ada di Sikakap sekitar tiga jam naik speedboat. Sang bocah akhirnya dibawa ke Padang berkat bantuan para relawan.

Selain Gregorius, Lorenza juga baru dirujuk ke RS M. Djamil tadi pagi. Gadis berusia sepuluh tahun yang juga dari Malakopak ini menderita diare disertai demam. Saat ini RS M. Djamil Padang merawat sebanyak 14 orang korban tsunami di Kepulauan Mentawai dari total 22 orang pasien.(AIS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.