Sukses

Ini Ciri Penembak Mobil di Senayan

Aksi tersebut dipicu persoalan sepele saat kelompok korban dan pelaku bertemu di kawasan Plaza Barat Senayan.

Liputan6.com, Jakarta - Aksi koboi jalanan kembali terjadi di kawasan Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sebuah mobil jenis minibus yang ditumpangi sekitar sepuluh pria diberondong peluru dan dirusak oleh orang tak dikenal pada pukul 02.00 WIB tadi. 

Insiden tersebut terjadi di sekitar Jalan Gerbang Pemuda atau depan TVRI dan depan RSGM Lembaga Kedokteran Gigi (Ladokgi) atau persis setelah turunan jalan layang Jalan Gatot Subroto.

Aksi koboi itu diduga dipicu persoalan sepele saat kelompok korban dan pelaku bertemu di kawasan Plaza Barat Senayan. Kapolsek Metro Tanah Abang AKBP Lukman Cahyono mengatakan, pihaknya telah memeriksa tiga orang saksi terkait aksi koboi ini. 

Dua di antaranya merupakan penumpang mobil korban dan satu lainnya adalah pedagang minuman di sekitar lokasi.

"Saya jumlah (pelaku) pastinya belum tahu, karena mereka di dalam mobil. Untuk saksi, mereka tak melihat secara pasti karena kondisi ketakutan, shock jadi tak tahu," ujar Lukman saat dikonfirmasi, Jakarta, Selasa (5/9/2017).

Meski begitu, Lukman menduga pelaku berjumlah lebih dari dua orang. Sebab, mereka menggunakan dua mobil saat mengejar dan menembaki para korban.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Periksa CCTV

Polisi juga tengah memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi untuk mengidentifikasi pelaku. Berdasarkan keterangan sementara saksi, pelaku diketahui berperawakan kecil.

"Perawakan masih muda dan kurus. Ada salah satu yang berasal dari wilayah Indonesia Timur," kata dia.

Berdasarkan keterangan saksi, para pelaku memberondong korban dengan tembakan sebanyak sekitar tiga hingga empat kali. Namun, polisi belum bisa memastikan jenis senjata api dan peluru yang digunakan pelaku.

"Kami temukan satu proyektil, masih kami uji labfor. Ini dari peluru kaliber apa, senjata apa, akan diuji forensik," ucap Lukman.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.