Sukses

Hanif: Tirulah Pusat Pelatihan Keterampilan TKI di Singapura

Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri meminta agar Atase Ketenagakerjaan dan Perwakilan RI di luar negeri lainnya meniru pelatihan ini

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri meminta agar Atase Ketenagakerjaan dan Perwakilan RI di luar negeri lainnya meniru apa yang telah dilakukan Atnaker bersama KBRI Singapura dengan mendirikan Pusat Pelatihan Keterampilan Kerja bagi TKI yang berlokasi di Sekolah Indonesia Singapura (SIS).

Pesan itu disampaikan Hanif saat berkunjung ke Pusat Pelatihan Keterampilan Kerja bagi TKI di Singapura, Minggu, (03/09/17).

Para TKI yang bekerja di Singapura ini mendapatkan pelatihan keterampilan kerja berupa tata rias kecantikan rambut dan kulit, menjahit, komputer, Bahasa Inggris, Universitas Terbuka serta kejar paket A dan B dan C.

Menteri Hanif mengatakan pelatihan kerja bagi TKI ini sebagai bentuk komitmen negara untuk meningkatkan aspek perlindungan, pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan TKI dan keluarganya.

"Pelatihan kerja bagi TKI Singapura ini diharapkan bisa menjadi modal keterampilan atau berwirausaha, jika suatu saat pulang kembali ke Tanah Air," kata Hanif.

Hanif mengatakan sekembalinya bekerja di negeri orang, para TKI ini akan dapat berwirausaha sehingga bisa mengembangkan daerah asalnya dan meningkatkan perekonomian daerah.

"Ini menjadi contoh bagi perwakilan pemerintah RI di negara lainnya dalam menyelenggarakan pelatihan keterampilan kerja untuk pemberdayaan TKI dan keluarganya, "kata Hanif.

Jenis -jenis pelatihan yang disediakan bagi TKI disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan TKI di setiap negara.

Selain meningkatkan keahlian para TKI, juga bertujuan membantu TKI meningkatkan pendapatan dan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di kampung halamannnya.

Turut mendampingi yaitu I. G. Ngurah Swajaya. Dubes Indonesia untuk Singapura, Maruli A Hasoloan Dirjen Binapentasker, Bambang Satrio Lelono Dirjen Binalattas dan Sholahudin Atase Ketenagakerjaan di Singapura.

 

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.