Sukses

Wakil Amirul Hajj Berharap Haji Tak Berhenti pada Dimensi Ritual

Menurut Sekum PP Muhammadiyah ini, jemaah haji tidak cukup menjadi orang baik, tapi juga harus mengajak kebaikan.

Liputan6.com, Mekah - Naib atau Wakil Amirul Hajj Abdul Mu'thi mengatakan berhaji merupakan riyadhah atau usaha umat Islam untuk menjadi hamba Allah yang bertakwa. Karenanya, haji tidak hanya berhenti pada dimensi ritual, tapi juga harus mewujud pada aspek moral akhlak.

"Haji tidak hanya diukur dari terpenuhinya syarat dan rukun, tapi pada akhlak yang mewujud pasca pelaksanaan haji," kata Abdul Mu'thi saat memberikan ceramah setelah Subuh berjamaah di tenda misi haji, Arafah, Arab Saudi, Kamis (31/8/2017).

"Haji mabrur berarti haji yang diwarnai dengan kebaikan. Kalau kebaikan menjadi bagian dari akhlak kita, maka imbalannya adalah surga," sambung dia.

Menurut Sekum PP Muhammadiyah ini, jemaah haji tidak cukup menjadi orang baik, tapi juga harus mengajak pada kebaikan. Maka, yang mengajak kebaikan harus orang yang baik. Yaitu orang yang sudah mampu menginternalisasikan nilai-nilai kebaikan untuk dirinya.

"Tidak cukup menjadi pembicara. Kebaikan bisa dilakukan kalau yang mengajak adalah orang yang baik sehingga bisa menjadi uswah," tuturnya.

Karena itu, lanjut Mu'thi, haji bisa punya makna kalau kita mampu mengambil uswah dari Ibrahim. Ibrahim adalah sosok yang terus berusaha menjadi hamba Allah yang muslimin.

Teladan yang dimaksud Mu'thi antara lain, Ibrahim adalah anak yang berbakti kepada orangtuanya. "Meski ayahnya menyembah berhala, Ibrahim selalu mendoakannya," ujar Mu'thi.


Saksikan video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jadi Agen Perubahan

Selain itu, Ibrahim juga orangtua yang senantiasa melekat dan jadi figur idola bagi anak-anaknya. Wajar jika kedua anaknya mendapat kedudukan yang sama menjadi rasul dan tumbuh sebagai anak yang saleh.

"Ibrahim adalah suami yang bertanggung jawab. Pemimpin bagi istrinya," kata Mu'thi.

Terakhir, Ibrahim adalah pemimpin yang dekat dengan masyarakatnya. Hal ini antara lain tercermin dari doanya yang selalu menyertakan harapan baik bagi rakyat dan bangsanya.

"Ibrahim berdoa agar tanahnya menjadi tanah yang aman. Dia sosok pemimpin yang senantiasa memikirkan rakyatnya," tegas dia.

Akan hal ini, Mu'thi memandang semua jemaah haji adalah orang yang baik. "Namun, bagaimana sekembalinya ke Tanah Air, tidak sekadar menjadi orang baik tapi juga agent of change, agen perubahan ke arah yang baik," harapnya.

Menurutnya, banyak tokoh nasional mendapatkan inspirasi setelah berhaji. Khadratus-Syaikh KH Hasyim Asy'ari mendirikan NU setelah berhaji. Demikian juga KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah setelah berhaji.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.