Sukses

Wiranto: Hoax Itu Ancaman buat Negara

Menko Polhukam Wiranto membuka Simposium Komite Nasional Pemuda Indonesia. Ia menyinggung ancaman negara yang perlu dihadapi saat ini.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) mengatakan ancaman negara saat ini bukan peperangan militer, melainkan lebih ke arah mulitdimensional. Pendoktrinan dan penyebaran hoaks, disebutnya sebagai cara baru menghancurkan negara.

"Ancaman baru kini lagi tidak linier, namun multidimensional, serangan psikologis lewat hoax, terorisme, dan lain-lain," kata Wiranto saat membuka acara Simposium Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Rabu (30/8/2017).

Ia juga menyinggung penyebaran hoaks dan kelompok berideologi di luar Pancasila. Wiranto menegaskan tindakan pemerintah memberangus kelompok-kelompok tersebut hingga ke akar-akarnya sudah tepat.

"Maka pemerintah mengambil langkah tegas untuk melingkari NKRI Pancasila. Mereka, kita sikat supaya tidak berkembang. Ini bukan langkah diktator tapi betul menjaga NKRI," tegas dia.

Wiranto menegaskan, serangan-serangan seperti ini sudah sepantasnya disikapi dengan benar. Dia berharap KNPI sebagai wadah yang bisa menaungi ini bisa menjadi terobosan lewat simposium ini.

"Jadi serangan ideologi harus dijawab dengan cara benar tepat, saya sangat senang simposium ini nantinya bisa membahas itu," tandas dia.

Simposium KNPI kali ini bertemakan "Peran Strategis Pemuda dalam Penguatan Pancasila dan Bela Negara."

 

Saksikan Video Menarik Di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lawan Hoax

Pemerintah serius memberantas hoaks. Presiden Joko Widodo atau Jokowi sampai turun tangan.

Beberapa hari lalu, Jokowi kembali mengundang para penggiat media sosial ke Istana Kepresidenan, Jakarta. Jokowi terus mengingatkan agar para pegiat medsos terus bersama pemerintah melawan berita bohong alias hoaks.

Pertemuan itu berlangsung tertutup. Selain makan siang bersama, pertemuan selama tiga jam itu diisi dengan perbincangan soal kondisi media sosial di Indonesia saat ini.

Usai pertemuan, seorang penggiat medsos Cyril Raoul Hakim atau Chico Hakim mengatakan, pertemuan itu digunakan untuk saling tukar pikiran. Penggiat medsos memberikan masukan dan unek-unek kepada Jokowi.

Jokowi juga memberikan pesan khusus, terutama terkait perang melawan hoaks yang banyak beredar di media sosial.

"Beliau pesan khususnya mengajak kita bersama-sama untuk membangun negeri ini, menjauhkan segala fitnah, adu domba. Intinya mengampanyekan hal-hal positif untuk bangsa ini," kata Chiko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 24 Agustus 2017.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.