Sukses

GP Ansor: Pancasila Itu Sangat Islami

Yaqut menganggap, kelompok yang menyatakan Pancasila tidak islami adalah salah besar.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, menilai keberadaan Pancasila sebagai ideologi negara sesuai dengan prinsip Islam. Karena itu, ia mengajak kadernya untuk terus menjaga Pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa.

"Di luar sana, ada kelompok-kelompok yang menyatakan bahwa Pancasila adalah produk kafir, Pancasila adalah toghut, Pancasila tidak sesuai dengan syariat Islam. Mereka belajar dari mana mengatakan Pancasila tidak sesuai syariat Islam?" ujar Yaqut dalam acara Tasyakuran Kemerdekaan ke-72 RI, Kantor GP Ansor, Jakarta Pusat, Senin 28 Agustus 2017 malam. 

Yaqut menganggap, kelompok yang menyatakan Pancasila tidak Islami adalah salah besar. Hal itu terbukti dari sila pertama yang berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa".

"Itu artinya, lima sila Pancasila itu disinari oleh tauhid yang kita yakini bersama. Ada ketauhidan di dalam Pancasila," tutur dia. 

Kemudian sila kelima yang berbunyi "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia" adalah hal yang selama ini diperjuangkan umat Islam. 

"Ada satu kaidah, tashorruful imam ala rokyatil manutun bil maslahah. Artinya, pemimpin itu diukur dari bagaimana mereka mampu memberikan keadilan sosial bagi mereka yang dipimpin," ucap Yaqut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Makna Sila Kelima

Kendati begitu, Yaqut menegaskan bahwa nilai-nilai Pancasila bukan hanya untuk umat Islam saja. Lebih dari itu, rakyat atau umat yang dimaksud dalam sila kelima adalah seluruh bangsa Indonesia dengan berbagai keragaman latar belakangnya. 

"Meskipun umat Islam berjumlah lebih banyak dari yang lain, perlu diingat Indonesia ini tegak berdiri, merdeka bukan hanya perjuangan umat Islam, tapi juga umat-umat agama lain," Yaqut Cholil Qoumas menandaskan.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.