Sukses

Perjuangan 'Jenderal Gila' Dapat Restu Orangtua Jadi Polisi

Jalan Komjen Buwas hingga menjadi Jenderal bintang tiga di Kepolisian tak mulus. Sempat tak disetujui orang tuanya.

Liputan6.com, Jakarta - Komisaris Jenderal (Komjen) Budi Waseso tidak menyangka kariernya bakal melejit. Bintang tiga kini ada di pundaknya.

Pernah memimpin beberapa jabatan strategis, mantan Kabareskrim dan kini diamanati jabatan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) ini bercerita mengenai perjalanan kariernya itu.

Sebagai anak anggota TNI, Buwas, sapaan Budi Waseso, diharapkan mampu meneruskan cita-cita almarhum ayahnya, seorang tentara aktif di baret merah Kopasus.

"Ayah saya tidak merestui saya jadi polisi. Alasannya citra polisi buruk," kata Buwas saat berbincang dengan awak media di kediamannya di Komplek TNI AD Bulak Rantai, Kramatjati, Jakarta Timur, Sabtu (26/8/2017). 

Namun, karena sudah kadung masuk di Akademi Kepolisian, almarhum ayahnya pun perlahan melunak. Namun dengan satu syarat, karier Budi Waseso harus bisa melampaui almarhum ayahnya dengan menyandang pangkat terakhir kolonel.

Meski demikian, dia merasa amanat ayahnya itu menjadi utang sulit untuk dibayar. Apalagi, dia menilai dirinya sebagai perwira biasa-biasa saja. Artinya, dengan pangkat komisaris besar (setingkat kolonel) itu saja sudah cukup.

Tapi nasib berkata lain. Keberaniannya menangkap Kabareskrim saat itu, Komjen Susno Duadji, menjadi nilai plus dan apresiasi Kapolri. Bintang satu jatuh di pundaknya karena dianggap sukses dan berani menangkap Jenderal polisi.

"Saya langsung ke makam ayah saya. Saya tegak berdiri dan memberi hormat ayah saya kalau saya saat itu menjadi perwira tinggi," kisah Buwas.

Prestasi terus diukir saat menjabat perwira tinggi. Selain menjadi Kepala Pusat Paminal, Buwas dipercaya menjabat Kapolda Gorontalo. Di sana dia gemar turun ke jalan mengatur lalu lintas.

"Kenapa musti malu? Kapolda itu jabatan, tapi fungsi melayani adalah tugas kepolisian. Saya adalah seorang polisi," tutur suami dari Retno Setyowati ini.

Bintang dua dia jabat saat menjadi kepala Sekolah Pimpinan Perwira Menengah dan Tinggi di Lembang. Fungsi satuan ini berada di bawah Lembaga Pendidikan Kepolisian (Lemdikpol) dengan kepalanya Komjen Budi Gunawan.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini :

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hormat Untuk Sang Ayah

Di tengah turbulensi politik di Polri, yaitu Polri Vs KPK jilid 2 usai Komjen Budi Gunawan menjadi tersangka di KPK, Buwas diangkat menjadi Kabareskrim menggantikan Suhardi Alius. Pangkat jebolan akpol 1984 otomatis naik.

"Ayah saya pernah bilang, kalau generasi yang maju itu yang bisa lampaui generasi sebelumnya. Nah, saya datangi lagi makam ayah saya bersama istri. Saya beri hormat ayah saya dan laporkan kalau saya sudah Komjen," kisah Buwas.

"Almarhum ayah saya melati tiga, saya bintang tiga. Artinya sudah melampaui. Saya laporkan ke ayah saya, lapor generasi Indonesia sudah maju," dia menambahkan.

Tak ayal dengan ucapan Buwas tersebut, istri dan seorang petugas makam tertawa.

"Kata istri saya ke petugas pembawa air makam, tuh lihat ada jenderal gila ngomong sendiri," seloroh Buwas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.