Sukses

Pelaku Bisnis dari Berbagai Negara Sepakat Cegah Perbudakan Modern

Kerja paksa dan perbudakan modern terjadi hampir di seluruh dunia.

Liputan6.com, Perth - Pelaku bisnis dan sektor swasta dari berbagai negara sepakat mencegah perbudakan modern. Kesepakatan dicapai dalam bisnis forum yang berlangsung di Perth, Australia, pada Kamis, 24 Agustus 2017.

Seperti ditayangkan Fokus Pagi Indosiar, Jumat (25/8/2017), sebanyak 40 pelaku bisnis dan sektor swasta sepakat membuat rencana kerja untuk mencegah perbudakan modern dan ekspolitasi buruh yang terjadi hampir di seluruh dunia.

Salah satunya menyangkut keterbukaan matai rantai pasokan serta penyaluran tenaga kerja yang legal, khususnya di negara-negara Asia Pasifik.

Salah satu Ketua Bersama Bali Process Business Forum, Eddy Sariaatmadja meyakini kasus tersebut juga terjadi di Indonesia.

"Kita akan mencari rantai pasokannya, bagaimana sebuah perusahaan menjalankan usahanya. Tentu ada masalah memang dengan perbudakan ini," kata Eddy Sariaatmadja, Founder and Chariman Emtek Group.

Saat ini ada sekitar 45 juta orang yang terjerat dalam perdagangan manusia, kerja paksa dan perbudakan modern yang terjadi hampir di seluruh negara di dunia. Dan dua pertiganya terjadi di Asia Pasifik.

Sejumlah cara dan strategi dari para pelaku bisnis yang tertuang dalam rencana kerja ini, nantinya akan diusulkan kepada perwakilan pemerintah dari berbagai negara dalam agenda puncak bali Process and Business Forum yang dilangsungkan di Goverment House Perth, Australia, pada Jumat (25/8/2017).