Sukses

Polisi: 3 Tersangka Sindikat Saracen Tutup Mulut soal Kliennya

Polisi masih mendalami siapa saja pihak-pihak yang memesan jasa sindikat Saracen.

Liputan6.com, Jakarta - Kabag Mitra Biro Penmas Divisi Humas Polri Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan, tiga tersangka sindikat Saracen tidak terbuka saat pemeriksaan.

Ketiga tersangka penebar ujaran kebencian dan hoax atau berita bohong itu yakni Jasriadi atau JAS (32) yang berperan sebagai ketua Saracen. Kemudian MFT (43) sebagai koordinator bidang media dan informasi, dan SRN sebagai koordinator grup wilayah.

MFT dan Sri Rahayu belum bersedia memberikan keterangan soal siapa yang menyuruh mereka menyebarkan hate-speech atau ujaran kebencian dan SARA di media sosial.

"Termasuk, siapa yang selama ini pesan, memang yang bersangkutan sangat tertutup. Beberapa tersangka ini juga sulit kita mintai keterangan," ucap Awi di Kantor Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (24/8/2017).

Polisi juga masih mendalami siapa saja pihak-pihak yang memesan sindikat Saracen.

"Yang lain-lain terkait dengan kelompok-kelompok mana yang pernah pesan, atau siapa yang pernah pesan kepada mereka, ini masih proses pendalaman," ujar Awi.

Kendati, Awi mengatakan, ketiga sindikat Saracen itu mempunyai hubungan soal permintaan uang kepada pemesan.

"Data yang ada memang tiga orang ini yang punya hubungan. Dalam artian, misalnya permintaan uang ada, baru mereka," kata Awi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jenderal Ampi Membantah

Jenderal (Purn) Ampi Tanudjiwa yang sebelumnya disebut-sebut menjadi klien sindikat mengaku tak mengetahui sindikat Saracen.

Dalam situs yang dikelola sindikat tersebut, saracennews.com, namanya tercantum dalam struktur dewan penasihat.

"Enggak betul. Saracen saya enggak tahu. Orangnya pun saya enggak kenal. Yang saya kenal Eggi Sudjana saja," kata Jenderal (Purn) Ampi Tanudjiwa, saat dihubungi, Serang, Banten, Kamis.

Saksikan video di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.